Dendam Kesumat Iran pada Amerika Serikat
Serangan demi serangan dilakukan Iran untuk membalas perbuatan Amerika Serikat, mulai dari serang pangkalan militer AS di Irak hingga serangan ke kedubes AS di negara lain
Dendam Iran kepada Amerika Serikat belum tuntas semenjak Mayor Jenderal Qassim Soleimani tewas dibunuh atas perintah Presiden AS, Donald Trump. Soleimani tewas akibat serangan pesawat tak berawak di di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Rabu (8/1).
Serangan demi serangan dilakukan Iran untuk membalas perbuatan AS. Berikut ulasannya:
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
-
Mengapa pemerintah Iran memeriksa bandara? Dilansir Middle East Eye, Sabtu (3/8), menurut sejumlah sumber yang mengetahui penyelidikan dan berbicara kepada the New York Times, aparat keamanan juga memeriksa bandara internasional dan domestik Teheran dengan mengamati rekaman kamera ruang kedatangan dan keberangkatan serta memeriksa daftar penerbangan.
-
Mengapa Mehran Karimi Nasseri meninggalkan Iran? Nasseri melarikan keluar dari negaranya setelah Iran mengalami depresi perekonomian dan berbagai persoalan sosial akibat revolusi tahun 1979 dan perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.
-
Kapan Masoud Pezeshkhian terpilih sebagai presiden Iran? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
-
Senjata apa yang AS pasok ke Israel? Amerika Serikat Adalah pemasok Terbesar Persenjataan ke Israel Dikutip dari Times of Israel, AS menyuplai hingga 92 persen persenjataan militer Israel.Terutama jet tempur F-35 dan misil berpemandu.
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
Ali Khamenei Janji Balas Kematian Soleimani
Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei berjanji akan membalas kematian Soleimani.
"Syahid adalah balasan bagi segala jasanya selama ini," tulis Khamenei di Twitter.
"Dengan kematiannya, insya Allah segala jasa dan warisannya tidak akan berhenti, tapi pembalasan dendam akan menghampiri para kriminal yang tangan mereka penuh darah para syuhada setelah insiden tadi malam," tulis Khamenei.
Peringatan Presiden Iran
Presiden Iran, Hassan Rouhani memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa pihaknya akan melakukan balasan berbahaya jika Gedung Putih kembali menyerang.
"Jika AS membuat kesalahan lagi, dia akan menerima balasan yang sangat berbahaya," kata Rouhani saat berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dikutip dari Aljazeera, Jumat (10/1).
"Amerika dan Gedung Putih tak paham dengan kawasan dan mengakui betapa mereka telah melakukan kesalahan setelah tindakan teroris mereka dan mengikuti pemberontakan negara-negara kawasan dan persatuan yang telah diciptakan."
Tiga Pangkalan Amerika di Irak Diserang Rudal dan Roket
Tiga pangkalan militer udara AS di Irak diserang. Serangan pertama pada Rabu (8/1), dua pangkalan militer AS, Al Assad dan Irbil di Irak diserang rudal balistik Iran. Menurut pihak Iran, 80 tentara AS tewas dalam serangan tersebut. Namun menurut pihak AS, tak ada korban dalam serang ini.
Kemudian serangan kedua terjadi pada Pada Minggu (12/1), Iran membombardir pangkalan udara AS di Al Balad di Irak. Delapan roket yang berjenis Katyusha menghantam pangkalan udara AS tersebut. Akibat serangan ini, empat pasukan militer mengalami luka-luka, di antaranya dua penerbang dan dua tentara Irak.
Pengganti Soleimani Sebut AS Pengencut & Janji Balas dengan Jantan
Komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Ismail Qaani yang baru ditunjuk menggantikan Jenderal Qassim Sulaimani, mengatakan Amerika Serikat (AS) membunuh pendahulunya dengan cara pengecut dan bersumpah akan menghantam musuhnya secara jantan. Hal tersebut disampaikan Qaani saat berpidato pada Senin (20/1) dalam upacara perkenalan dirinya sebagai pimpinan baru Garda Revolusi.
"Mereka (AS) menyerangnya (Sulaimani) dengan cara pengecut, tapi dengan rahmat Tuhan dan melalui kerja keras para pencari kemerdekaan di seluruh dunia yang ingin membalas dendam atas darahnya, kita akan menghantam musuhnya secara jantan," jelasnya, dikutip dari Aljazeera, Selasa (21/1).
Iran Janji Serang Empat Kedubes AS
Iran memiliki banyak rencana untuk menyerang Amerika Serikat. Setelah tiga pangkalan udara AS di Irak diserang, Iran juga berencana menghancurkan empat kedutaan besar Amerika Serikat di sejumlah negara.
Sejumlah pejabat AS berkomentar terkait rencana serangan Iran ke empat kedutaan AS di sejumlah negara. Mereka yakni Presiden AS Donald Trump dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper. Bahkan mereka mengklaim sudah mengetahui adanya rencana serangan terhadap empat Kedubes AS.
Presiden AS, Donald Trump menegaskan bahwa sebelum meninggal, Jenderal Iran, Qassim Sulaimani berencana untuk meledakkan kedutaan besar AS dengan serangan pesawat tak berawak. Tak hanya itu, Sulaimani juga mengancam beberapa kedutaan besar Amerika di luar negeri.
"Saya yakin itu (Sulaimani) sudah berencana mengancam empat kedutaan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
"Soleimani secara aktif merencanakan serangan baru, dan dia menyasar kedutaan besar kami, dan bukan hanya kedutaan besar di Baghdad," kata Trump saat di Ohio, seperti dikutip dari BBC.
Dua Kedubes AS di Irak Diserang Roket
Dua roket jatuh di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, Selasa (21/1). Kedutaan Besar AS terletak di Zona Hijau yang dijaga ketat, menurut sumber-sumber keamanan.
Sirene terdengar di seluruh wilayah Zona Hijau sesaat setelah roket tersebut mendarat. Namun belum ada keterangan lebih lanjut terkait hal tersebut. Demikian dikutip dari Alarabiya, Selasa (21/1).
AS menyalahkan paramiliter yang didukung Iran atas sejumlah serangan serupa dalam beberapa bulan terakhir di wilayah Zona Hijau. Sampai saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
(mdk/dan)