Diduga kuat, istri pelaku penembakan California teradikalisasi ISIS
Tapi insiden menewaskan 14 orang akibat ulah Syed Farook (28) ini belum disebut terorisme oleh aparat AS
Tersangka penembakan massal fasilitas difabel di Kota San Bernardino, selatan California, Amerika Serikat, diduga terkait jaringan militan khilafah. Syed Rizwan Farook (28), yang diduga menjadi otak serangan menewaskan 14 orang itu, dikenal sebagai pria keturunan imigran Arab yang saleh.
Sumber dari Biro Investigasi Federal (FBI) menduga Farook teradikalisasi beberapa bulan terakhir. Justru, pintu masuknya dari sang istri, Tashfeen Malik (27). Farook dan Malik tewas setelah dikepung polisi dalam baku tembak, satu jam usai penyerangan fasilitas difabel.
-
Kapan darah istihadhah keluar? Istihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita di luar kebiasaan bulannya (haid) atau di luar waktu haid, serta bukan disebabkan karena melahirkan.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Mengapa Istighosah penting? Manfaat dari istighosah adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, mempererat hubungan antara hamba dan Rabbnya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ada bukti bahwa Malik kerap membuka laman Facebook bersimpati pada Negara Islam Irak dan Syam. Petunjuk awal memberi tanda, perempuan asal Pakistan ini berbaiat pada Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi, secara tidak resmi.
FBI, Kepolisian California, maupun Intelijen AS belum menyebut insiden San Bernardino sebagai tindakan terorisme. Motif pribadi sampai sekarang layak diperhitungkan, mengingat Farook sempat bekerja di Pusat Layanan Difabel itu, sebelum kemudian keluar karena alasan yang tidak dijelaskan detail.
"Tapi kami kini mulai berkesimpulan, kemungkinan pasangan ini melakukan penembakan terinspirasi oleh ISIS. Bukan atas perintah teror langsung," kata salah satu sumber di FBI, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Sabtu (5/12).
Bagi Imam Masjid Riverside, Mustafa Kuko, tindakan Farook dan istrinya terlampau mengejutkan. Dia ingat sosok pemuda yang belum lama menikah itu sangat alim. Farook rajin datang salat jumat, maupun salat jamaah sepulang bekerja.
"Seingat saya, Farook orang yang sangat tenang, damai, tidak pernah ribut dengan siapapun," kata Kuko.
Muslim AS doakan korban penembakan California ©REUTERS/Alex Gallardo
Hanya saja memang, Farook tak lagi datang ke pengajian maupun salat jamaah di Masjid Riverside sejak akhir tahun lalu.
Selain membunuh 14 pengunjung pusat difabel, Farook dan istrinya yang bersenjatakan AK-47, melukai 17 lainnya. Mereka berdua sempat kabur menggunakan mobil van, sebelum akhirnya terkejar oleh tim antiteror polisi.
Setelah dua pelaku utama tewas tertembak, polisi menemukan 12 bom pipa, 2.000 amunisi pistol kaliber 9 mm, 2.500 amunisi senapan larang panjang .223 di kediaman Farook, Distrik Redland, California. Itu belum termasuk ratusan perkakas yang dipersiapakan untuk pembuatan bahan peledak di garasi.
Presiden Barack Obama kemarin menyatakan insiden San Bernardino tak bisa serta merta disebut terorisme. Seorang saksi mata menyatakan Farook sempat nampak kembali ke rumahnya marah-marah, sebelum kemudian bergegas ke arah Inland Regional Center bersama istrinya menenteng senapan.
TKP tewasnya Farook setelah baku tembak dengan polisi California ©Reuters/Mario Anzuoni
"Bisa saja ini terkait dengan masalah pelaku di tempat kerjanya," kata presiden AS.
Lepas dari apa motif Farook dan istrinya membantai banyak orang, Obama kembali mengajak publik mendukungnya mengatur peredaran senjata api. Itulah pangkal masalah utama yang harus diatasi, untuk meminimalisir kekerasan bersenjata di Negeri Paman Sam.
"Seandainya ini memang tindak terorisme, bayangkan kondisinya seperti ini. Kita membikin daftar seseorang terindikasi radikal agar tidak bisa naik pesawat. Tapi orang yang masuk daftar itu masih dengan mudah membeli senjata di AS, lalu tidak ada yang bisa kita lakukan," kata Obama.
Baca juga:
Penembakan massal terjadi lagi, publik Amerika terlanjur mati rasa
Komunitas Arab di AS takut disalahkan akibat penembakan California
Aksi polisi AS kejar pelaku penembakan California bak film laga
Pembantaian tragis di pusat penyandang difabel buat orang miskin AS
Pusat difabel di AS ditembaki kelompok bersenjata, 14 orang tewas