Dinosaurus Pernah Bertarung dengan Buaya Purba 67 Juta Tahun Lalu
Bukti dari pertarungan ini terungkap setelah kulit dinosaurus berusia 67 juta tahun ditemukan.
Hewan raksasa dinosaurus terungkap pernah bertarung dengan buaya purba. Bukti dari pertarungan ini terungkap setelah kulit dinosaurus berusia 67 juta tahun ditemukan.
Kulit tersebut memiliki bekas gigitan dan cabikan buaya purba.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Kulit lebih mudah membusuk daripada tulang sehingga sangat jarang ditemukan fosil kulit dinosaurus.
Penelitian baru pada Edmontosaurus sepanjang 7 meter, sejenis hadrosaurus pemakan tumbuhan, ditemukan di dekat kota Marmarth, North Dakota, pada tahun 1999 telah menjelaskan faktor-faktor apa yang memungkinkan kulit tersebut bertahan hidup selama ribuan tahun.
"Bekas gigitannya benar-benar tidak terduga. Diperkirakan jaringan lunak tidak akan awet jika rusak sebelum dikubur, jadi kerusakan karnivora inilah yang benar-benar membuat kami berpikir tentang bagaimana fosil ini terbentuk," jelas Stephanie Drumheller-Horton, ahli paleontologi di Departemen Ilmu Bumi dan Planet Universitas Tennessee, yang juga penulis penelitian baru ini, dikutip dari CNN, Minggu (16/10).
Ahli paleontologi dulu berpikir bahwa dinosaurus, atau makhluk prasejarah lainnya, perlu dikubur dengan sangat cepat agar jaringan lunak dapat diawetkan, tetapi ternyata berbeda halnya dengan hadrosaurus ini.
Menurut para peneliti, bekas gigitan di lengan hadrosaurus berasal dari kerabat buaya purba, tetapi mereka tidak yakin jenis hewan apa yang mencakar atau mencabik ekornya. Tidak jelas apakah luka di lengan dan ekornya itu yang membunuh dinosaurus tersebut atau apakah itu disebabkan para penggali setelah kematiannya.
Kulit hadrosaurus memberikan banyak informasi tentang ukuran dan pola sisik di seluruh tubuh dinosaurus serta jumlah massa otot – berdasarkan seberapa luas kulit di daerah itu.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PLOS One pada Rabu lalu.
Baca juga:
Singapura akan Izinkan Warganya Konsumsi Jangkrik dan Kumbang
Ilmuwan Pecahkan Misteri Seputar Migrasi Belut Purba
Dari Temuan Batu Berusia 35 Juta Tahun, Ilmuwan Ketahui Evolusi Lalat Capung
Ilmuwan Temukan DNA Berusia 1 Juta Tahun, Bisa Jadi Petunjuk Bagi Masa Depan
Ilmuwan Ingin Selamatkan Dunia dengan Kurangi Sendawa Sapi