Dituduh penyihir, lima orang ini dianiaya hingga dibunuh
Dituduh penyihir, lima orang ini dianiaya hingga dibunuh
Di sebagian wilayah miskin di India masih banyak warga percaya terhadap tukang sihir. Dalam beberapa kasus hukuman mereka adalah ditelanjangi, dibakar hidup-hidup, diculik hingga dibinasakan.
Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan pengungsi memperkirakan ribuan orang di seluruh dunia dituduh penyihir saban tahun. Mereka kerap disiksa, dikucilkan dari keluarga dan komunitas mereka, hingga dibunuh.
Seorang antropolog sekaligus pendeta asal Italia mengatakan inisiden kasus pembunuhan penyihir di Paraguay adalah tidak lazim.
"Saya bekerja di Paraguay selama 40 tahun dan tidak pernah ada sebelumnya kejadian seperti itu," kata dia. "Secara umum, orang Indian itu cinta damai dan sangat toleran."
Entah atas dasar apa, mereka dibinasakan dengan cara sadis.
Berikut rangkuman merdeka.com terkait lima insiden pembinasaan seorang yang dianggap tukang sihir dari pelbagai sumber
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Apa yang ditemukan di bawah tanah Pegunungan Andes, Peru? Penemuan terbaru di pegunungan Andes Peru telah mengguncang dunia arkeologi. Para ahli menemukan galeri bawah tanah kuno yang diperkirakan memiliki usia lebih dari 2.000 tahun.
-
Di mana patung-patung perunggu ditemukan? Para arkeolog menggali pemandian air panas kuno di luar Siena, Italia, sejak tahun 2019.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana patung-patung perunggu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air. Tampak sebuah tangan, siku, dan koin yang berkilauan dari dalam lumpur.
Al Qaidah bunuh warga Yaman sebab dituding jadi tukang sihir
Orang bersenjata diduga dari Al Qaidah membunuh seorang pria Yaman di Provinsi Hadramaut kemarin setelah menuduhnya sebagai tukang sihir dan menerapkan ilmu hitam, yang dilarang dalam Islam, kata seorang pejabat lokal.
Hussein al-Jaafari ditembak mati saat dia meninggalkan rumahnya di Kota Tarim, selatan Yaman, dan meninggal di tempat kejadian, jelas pejabat itu, seperti dilansir situs Globalpost.com, Sabtu (12/7).
Korban dituduh mempraktikkan ilmu sihir dan ilmu hitam. Tersangka pembunuhnya diduga para anggota gerilyawan dari Al Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP).
Dituduh jadi tukang sihir, perempuan ini dipancung warga desa
Perempuan bernama Moni Orang, 63 tahun, asal negara Bagian Assam, India, hari ini tewas dipancung oleh warga desa lantaran dituduh mempraktikkan sihir.
Polisi mengatakan tujuh orang sudah ditangkap terkait insiden mengerikan itu. Perempuan beranak lima itu ditangkap warga di rumahnya setelah pendeta setempat menuduhnya melafalkan mantera guna-guna, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/7).
"Para penyerang bersenjata golok dan benda tajam lainnya. Mereka membawa Moni Orang dari rumahnya dan membunuhnya secara brutal," kata polisi senior Manabendro Dev Roy kepada AFP.
"Dia dipancung dan anggota tubuhnya dipotong," kata dia.
Hari ini para penduduk desa menyerbu kantor polisi untuk memprotes penangkapan teman-teman mereka.
"Moni itu tukang sihir dan dia pakai guna-guna kepada musuhnya," kata warga bernama Kiran Teronpi dalam wawancara dengan stasiun televisi.
"Tukang sihir tak punya tempat di sini dan membunuhnya halal."
Suami Moni mengatakan istrinya tidak bersalah dan dia menuding pendeta desa sebagai provokator.
Dituduh tukang sihir, wanita ini diikat dan dicambuk hingga tewas
Perempuan India bernama Sambari Tudu, 45 tahun, bernasib malang setelah dia dituduh sebagai tukang sihir di Desa Debra, sebelah barat Midnapore. Warga desa menyeretnya di sepanjang jalan sebelum kemudian mengikatkan ke sebuah tiang dan mencambuknya hingga tewas.
Koran the Daily Mail melaporkan, Rabu (18/5), polisi sudah menangkap delapan orang terkait insiden pembunuhan sadis ini.
Menurut Zee News, sebelum kejadian tragis itu, sejumlah tetangga Tudu jatuh sakit dan keluarga mereka menuduh dia sebagai pelakunya. Para tetangga itu kemudian mendatangi sesepuh desa dan menuding Tudu sebagai tukang teluh.
Para sesepuh kemudian menggelar 'sidang' meski Tudu tidak hadir dan memutuskan hukuman mati.
Seorang polisi senior kemudian mengatakan Tudu diseret dari rumahnya oleh warga desa pada Senin malam. Dia lalu diikat dan dicambuk sampai dia jatuh ke tanah. Para pelaku membiarkan dia masih terikat di tiang dan Tudu akhirnya tewas tidak lama kemudian.
Dianggap penyihir, bocah dua tahun kelaparan ditelantarkan keluarga
Pekerja kemanusiaan asal Denmark Anja Ringgren Loven akhir bulan lalu menemukan seorang bocah dua tahun di Nigeria yang terlantar di jalanan dalam keadaan sangat mengenaskan. Badannya telanjang, kotor, kurus, cacingan, dan kelaparan. Dia selama ini hanya makan dari makanan bekas yang dilempar orang untuknya.
Bocah itu ditelantarkan keluarganya karena dianggap penyihir.
Loven kemudian menolong bocah yang terlantar selama delapan bulan itu dengan memberinya minum dan makanan.
Koran the Daily Mail melaporkan, Selasa (16/2), Loven lalu menyelimuti bocah itu dan membopongnya untuk membawanya ke rumah sakit.
Loven adalah pendiri dari Yayasan Pengembangan dan Bantuan Pendidikan Anak-anak Afrika. Dia mendirikan yayasan itu tiga tahun lalu dengan tujuan menyelamatkan anak-anak Afrika yang ditelantarkan keluarganya karena dianggap penyihir. Tak jarang anak-anak itu malah dibunuh oleh keluarganya sendiri.
Dituduh penyihir, perempuan Paraguay disalib dan dipanah api
Perempuan bernama Adolfina Ocampos, 45 tahun, asal Paraguay, dituduh sebagai penyihir oleh warga desa etnis Mbya Guarani, sehingga dia diikat ke sebuah kayu salib lalu dipanah api hingga tewas terbakar.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (6/11), kejadian itu berlangsung di desa Tahehyi, sekitar 289 kilometer sebelah utara Ibu kOta Asuncion.
Jaksa Fany Aguilera menuntut sembilan orang di desa itu atas pembunuhan tingkat pertama dan mereka mengaku.