Dukung Usulan Netanyahu, Parlemen Israel Tolak Pendirian Negara Palestina
Knesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Knesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
- Menteri Israel Ini Ingin Tinggal di Gaza Setelah Mengusir Warga Palestina
- Bisakah Mahkamah Internasional Tangkap Netanyahu Atas Kejahatan Perang di Gaza? Begini Analisis Ahli
- Kisah-Kisah Mencekam dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Alami Penyiksaan Terburuk, Dipukuli Sampai Disetrum
- Seperti Sudah Diduga, Menteri Israel Sebut Pembebasan Tawanan di Gaza Tak Penting, Militer Punya Tujuan Lain
Dukung Usulan Netanyahu, Parlemen Israel Tolak Pendirian Negara Palestina
Parlemen Israel atau yang dikenal dengan nama Knesset menggelar pemungutan suara menolak pendirian negara Palestina.
Perdana Menteri, Israel Benjamin Netanyahu memuji hasil pemungutan suara tersebut, menyebutnya sebagai 'pesan yang jelas bagi masyarakat internasional'.
Sumber: The Cradle
Hasil pemungutan suara menyatakan mayoritas anggota Knesset tidak mengakui pendirian negara Palestina pada 21 Februari.
"Saya mengucapkan selamat kepada para anggota Knesset dari koalisi dan oposisi yang memberikan suara mendukung proposal saya yang menentang pembentukan negara Palestina," kata Netanyahu.
"Knesset hari ini bersatu dengan mayoritas besar menentang upaya untuk mendikte kami dalam pembentukan negara Palestina. Pendiktean ini akan merusak perdamaian dan mengirimkan pesan yang jelas kepada komunitas internasional."
Netanyahu menyebut kemenangannya di Knesset sebagai sebuah pencapaian perdamaian "sebelum kita mencapai kemenangan penuh melawan Hamas."
Anggota Knesset lainnya, seperti Ahmed Odeh, lebih kritis terhadap politik Netanyahu, dengan mengatakan Netanyahu memiliki "kebijakan rasis". Odeh menegaskan jika Netanyahu mundur, maka akan "membebaskan kedua negara (Israel dan Palestina) darinya (Netanyahu)."
"Tidak akan ada negara Palestina yang hidup, Anda akan mati, anak-anak Anda akan mati, cucu-cucu Anda akan mati, tidak akan ada negara Palestina, tidak akan ada," kata anggota Knesset, Hanoch Milevetsky menanggapi pernyataan Odeh.
Sebanyak 99 anggota Knesset menentang pengakuan negara Palestina dan sembilan orang memberikan suara menentang mosi Netanyahu dan Benny Gantz. Gantz adalah pensiunan jenderal angkatan darat dan kini duduk di Knesset.
"Negara Palestina akan didirikan (walaupun ada perlawanan)," kata pemimpin partai Ta'al, Ahmad Tibi.
Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir menanggapi pernyataan Tibi, menuding Tibi seorang teroris.
"Pergilah ke Suriah, teroris!" cetusnya.
"Selama saya berada di pemerintahan, negara Palestina tidak akan didirikan!” kata Ben-Gvir yang terkenal dengan pandangan ekstrem sayap kanannya di media sosial.