Dunia puji keberhasilan Basarnas temukan AirAsia QZ8501
Indonesia memiliki tim SAR yang kemampuannya diakui di antara negara-negara Asia lainnya.
Keberhasilan Badan SAR Nasional menemukan serpihan dan jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, kemarin mendapat pujian dari dunia internasional.
Greg Waldron, redaktur FlightGlobal Asia mengatakan, Indonesia memiliki tim SAR yang kemampuannya diakui di antara negara-negara Asia lainnya.
"Indonesia punya banyak pengalaman dengan bencana. Mereka sangat ahli dalam menangani kecelakaan," kata dia, seperti dilansir koran the Wall Street Journal, Selasa (30/12).
Dengan kondisi geografis cukup sulit di antara 18 ribu pulau yang ada, kata Waldron, Indonesia punya banyak pengalaman kecelakaan pesawat, kapal, dan bencana alam.
Tim SAR Indonesia selama ini juga menjalin kerja sama dengan sejumlah tim SAR kecelakaan penerbangan di seluruh dunia, termasuk BAdan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat.
Senada dengan Waldron, ahli penerbangan dari perusahaan konsultan penerbangan Martin Consulting, Mark Martin mengatakan, Indonesia termasuk cepat dalam mengidentifikasi kecelakaan, seperti jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, pada Mei 2012 yang menewaskan 45 orang.
"Indonesia punya kapal selam tanpa awak yang bisa mengarungi wilayah bawah laut. Jika pesawat AirAsia QZ 8501 itu tenggelam di bawah laut, mereka pasti dengan cepat bisa menemukannya dan upaya penyelamatan pasti berjalan sukses," kata dia.
Baca juga:
Evakuasi AirAsia, Pangkalanbun putus kontak dengan KRI Bung Tomo
5 Tanda-tanda penemuan AirAsia setelah 3 hari hilang
Korban tewas AirAsia QZ8501 ditemukan sedang bergandengan tangan
AirAsia QZ 8501 ditemukan, ini dugaan penyebab jatuhnya
Evakuasi QZ 8501 terhambat cuaca Buruk, tim SAR wait and see
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.