Efektivitas Vaksin Masih Diragukan, AstraZeneca Lakukan Penelitian Tambahan
Beberapa ilmuwan menyarankan AstraZeneca melakukan uji coba global tambahan untuk menilai kemanjuran vaksin Covid-19 yang dikembangkan, setelah muncul kekhawatiran tentang efektivitas vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford tersebut.
Beberapa ilmuwan menyarankan AstraZeneca melakukan uji coba global tambahan untuk menilai kemanjuran vaksin Covid-19 yang dikembangkan, setelah muncul kekhawatiran tentang efektivitas vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford tersebut.
Pada Kamis, CEO AstraZeneca, Pascal Soriot mengatakan penelitian tambahan akan dilakukan untuk mengevaluasi dosis yang lebih rendah yang berkinerja lebih baik daripada dosis penuh dalam penelitian AstraZeneca.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
"Sekarang kami telah menemukan apa yang tampaknya seperti kemanjuran yang lebih baik yang harus kami validasi, jadi kami perlu melakukan penelitian tambahan," jelasnya, dikutip dari Aljazeera, Jumat (27/11).
"Ini kemungkinan akan menjadi penelitian internasional lain. Tapi, kali ini bisa lebih cepat karena kita tahu kemanjurannya tinggi sehingga kita membutuhkan jumlah pasien yang lebih sedikit," lanjutnya.
Berita tersebut muncul saat AstraZeneca menghadapi pertanyaan tentang tingkat keberhasilannya. Beberapa ahli juga mengatakan hal itu dapat menghalangi peluangnya untuk mendapatkan persetujuan cepat dari regulator di Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Beberapa ilmuwan meragukan kekuatan hasil yang dirilis pada Senin yang menunjukkan vaksin yang dikembangkan perusahaan Inggris ini 90 persen efektif pada sub kelompok peserta uji coba. Pada awalnya terjadi kesalahan mereka menerima setengah dosis dan diikuti dengan dosis penuh.
Soriot mengatakan dia tidak mengharapkan uji coba tambahan untuk menunda persetujuan regulasi Inggris dan Eropa.
Pada Jumat, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pemerintah Inggris telah meminta regulator untuk menilai vaksin tersebut, dan berharap untuk memulai program vaksinasi sebelum Natal.
"Kami telah secara resmi meminta regulator untuk menilai vaksin Oxford / AstraZeneca, untuk memahami datanya dan menentukan apakah memenuhi standar keamanan yang ketat," jelas Hancock dalam sebuah pernyataan.
"Surat ini merupakan langkah penting menuju distribusi vaksin secepat dan seaman mungkin."
Sebelumnya Soriot mengatakan kendati pihaknya telah mendapat otorisasi dari beberapa negara sebelum akhir tahun, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) bisa memakan waktu lebih lama karena badan tersebut tidak mungkin menyetujui vaksin berdasarkan penelitian yang dilakukan di tempat lain.
Meskipun ini bisa menjadi kemunduran bagi perusahaan Inggris tersebut, Chris Smith, konsultan ahli virologi Universitas Cambridge, mengatakan kesalahan tersebut sebenarnya bisa menguntungkan AstraZeneca.
"Apa yang mereka temukan ini memiliki satu kelompok individu yang memiliki tingkat respons lebih dari 90 persen terhadap vaksin mereka, dan kelompok lain yang merespons dengan kurang baik, turun 60 atau 70 persen,” jelasnya kepada Aljazeera.
"Kemudian, dengan menganalisis data, mereka menemukan individu yang mendapat jumlah yang lebih kecil terlebih dahulu dan kemudian dosis yang lebih besar, sebenarnya merespons lebih baik daripada orang yang mendapat dua dosis lebih tinggi," lanjutnya.
"Jika ternyata itu masalahnya, maka 100 juta dosis vaksin yang telah dibeli Inggris dari AstraZeneca, alih-alih mengobati setengah dari populasi, akan memberikan cakupan yang cukup untuk seluruh populasi."
Sementara itu di hari yang sama, Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Patrick Vallance mengatakan poin utamanya ialah vaksin AstraZeneca berhasil melawan Covid-19.
"Hasil utamanya adalah vaksin itu berhasil dan itu sangat menarik," kata Vallance saat konferensi pers dengan Perdana Menteri Boris Johnson.
Kepala Penasihat Medis Chris Whitty, menjawab pertanyaan yang sama, mengatakan selalu ada perdebatan ilmiah tentang segala hal.
"Hal utama dari sudut pandang kami adalah menyerahkan hal ini ke tangan regulator… Mereka akan membuat penilaian dengan banyak data yang saat ini tidak ada di domain publik tentang kemanjuran dan keamanan,” jelas Whitty.
Reporter Magang: Farhan Hafizhan
(mdk/pan)