Empat kelompok geng keluar modal ke Suriah demi memburu ISIS
Sebagian warga sipil pun geram dan ingin terjun langsung melawan ISIS.
Kekejaman kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memang membuat geram banyak orang. Kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu tak pernah ragu membunuh, memperkosa, hingga memenggal tawanan mereka.
Bukan itu saja, mereka juga mencuci otak anak-anak buat dijadikan pasukan jihadis dengan memberikan pelatihan militer. Anak-anak itu bahkan dilatih menembak dan memenggal kepala musuh. Mereka bahkan disuruh melihat langsung hukuman penggal oleh algojo ISIS.
Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat saat ini masih bertempur melawan ISIS. Tapi ternyata bukan pasukan militer saja yang berniat menghancurkan ISIS. Sebagian warga sipil pun geram dan ingin terjun langsung melawan ISIS. Mereka tergabung dalam sejumlah geng yang nekat datang ke Suriah buat memerangi ISIS.
Siapa saja mereka? Simak ulasannya yang berhasil dihimpun merdeka.com berikut ini.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Siapa pelatih Jerman saat melawan Belanda? Sejak awal, Deniz Undav diberikan kepercayaan untuk mengisi posisi ujung tombak tim Jerman. Ia membalas kepercayaan Julian Nagelsmann dengan penampilan yang sangat mengesankan.
-
Kapan Agresi Militer Belanda I dimulai? Tepat hari ini, 21 Juli pada tahun 1947 silam, Belanda melancarkan Agresi Militer I di Indonesia.
-
Apa yang terjadi saat umat Islam berjuang melawan Belanda? Malahan, umat Islam mengumandangkan takbir dan bacaan tahlil sembari dihujani timah panas dan bom.
-
Kapan Kyai Makmur ditembak oleh Belanda? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Apa yang dilakukan Jaka Sembung untuk melawan Belanda? Ia kemudian marah dan menghancurkan patok-patok serta papan besar yang menjadi penanda bahwa tanah serta sawah warga menjadi milik Belanda. Bermodalkan golok, Parmin alias Jaka Sembung mematahkan papan dan meminta petani menginjak-injaknya sebagai bentuk dukungan anti kolonialisme.
Geng motor Belanda touring ke Irak perangi ISIS
Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) punya musuh baru: geng motor. Kumpulan pengendara sepeda motor bernama "No Surrender" asal Belanda ini jauh-jauh ke Irak membantu pejuang etnis Kurdi mempertahankan wilayahnya agar tak jatuh ke tangan anak buah Khalifah Al Baghdadi, seperti dilansir Surat Kabar the Daily Mail, Rabu (15/10/2014).
Minimal tiga anggota No Surrender berangkat ke Kota Mosul, sebelah utara Irak. Kehadiran mereka di zona perang terungkap dari foto di jejaring sosial salah satu pejuang Kurdi, memperlihatkan pria asal Eropa bertato di lengan ikut berperang lawan ISIS. "Ron asal Belanda bergabung dengan tentara Kurdi membasmi hama tikus," tulis akun Twitter berbahasa Kurdi itu.
Â
Ketua Geng Motor Klaas Otto memberi lampu hijau beberapa anak buahnya berperang. Mereka yang berangkat ke Irak, berasal dari Kota Amsterdam, Rotterdam, dan Breda.
Â
Otto menjelaskan, rekan-rekannya terpanggil membantu pejuang Kurdi, setelah melihat ISIS kelewat biadab membantai manusia di kawasan Irak dan Suriah. "Anggota kami sudah membantu pasukan Kurdi sejak pekan lalu," kata Otto.
Â
Dilansir Kantor Berita Reuters, anggota lainnya asal Kota Rotterdam, Belanda, mengaku disambut baik pejuang Kurdi. Mereka butuh bantuan dari mana saja buat menghambat pergerakan ISIS. "Mereka sangat baik dan ramah. Tak cuma kami, banyak orang Barat ingin bergabung dengan pejuang Kurdi," tuturnya.
Â
No Surrender sebetulnya tukang biang onar di Belanda. Kelompok ini juga diduga banyak melakukan aktivitas kriminal di Negeri Kincir Angin.
Â
Adapun, Juru Bicara Kejaksaan Agung Belanda Wim de Bruin mempersilakan anggota geng motor itu berperang. Dari catatan pemerintah, tiga warga negara Belanda yang nekat melawan ISIS itu belum pernah melakukan pelanggaran hukum di dalam negeri.
Â
Mereka baru akan diberi sanksi kalau gabung organisasi terorisme seperti ISIS. "Dulu bergabung dengan tentara asing bisa dihukum. Aturan itu sudah dicabut. Yang masih dilarang adalah kalau anda melawan pemerintah Belanda atau gabung dengan organisasi teroris," urai de Bruin.
Â
Data Intelijen Amerika Serikat, sebetulnya kubu anti-ISIS dapat banyak bantuan tenaga dari luar negeri. Segelintir anggota geng motor ini cuma bagian kecil saja. Tapi, sebaliknya, ISIS juga 'mengimpor' pejuang dari luar negeri. Diperkirakan CIA, ISIS dapat tambahan 15.000 orang asal 80 negara untuk berperang selama beberapa bulan terakhir.
Geng motor Jerman gabung geng motor Belanda ke Irak buat lawan ISIS
Pada Oktober tahun lalu geng motor asal Jerman bernama Median Empire Motorcycle Club yang punya hubungan kuat dengan warga Kurdi, tiba di Kota Kobane, Suriah. Mereka ingin ikut memerangi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
Pemimpin geng motor itu memajang sejumlah foto anggota mereka sedang berada di Kobane, sebagian bahkan membawa senjata.
Kabar ini muncul setelah tiga anggota geng motor paling ditakuti di Belanda lebih dulu tiba di Kobane buat memerangi ISIS beberapa hari sebelumnya.
Laman jejaring sosial Facebook milik kelompok mereka menyatakan klub motor itu berada di garis depan buat bertempur melawan ISIS.
Pasukan gerilya Kain Kafan bantai militan ISIS
Pasukan gerilya Kain Kafan bantai militan ISIS
Mantan Pasukan elit Inggris ke Suriah perangi ISIS
Sepak terjang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dengan tega membunuh tawanan dan penduduk yang tidak sejalan dengan kelompok ini bikin geram masyarakat dunia. Tak ingin kekejaman itu berlanjut, delapan orang mantan anggota tim elite Inggris membentuk klub memburu ISIS.
Para mantan prajurit, yang dilatih sebagai Pasukan Khusus, ini menyebut diri sebagai Pasukan Relawan Internasional. Mereka saat ini sedang bersiap berangkat menuju Suriah dan bertempur bersama pasukan Kurdi di utara negara yang tengah dilanda perang saudara.
"Kebijakan luar negeri yang buruk, pemerintahan yang lemah dan hukum telah membiarkan penyebaran kanker, penyimpangan dari citra Islam ke Tanah Air kita," tulis Sgt Tom dalam akun Facebook miliknya, seperti dilansir DailyMail.co.uk, Selasa (17/3).
Lewat akunnya, Tom menampilkan sejumlah gambar yang memperlihatkan latihan-latihan keras demi memerangi ISIS. Mereka nantinya akan bergabung bersama 100 relawan asal Barat lainnya yang lebih dulu bertempur bersama Kurdish peshmerga and YPG armies.
Meski berambisi menghancurkan ISIS, Tom mengaku bukan sosok yang sangat anti-Islam atau agama apapun. Kedatangannya ke Suriah tak lepas dari keinginannya untuk kebebasan dan demokrasi.
"Saya bukan kalangan sayap kanan, apalagi fasis, saya bukan anti-Islam maupun anti seluruh agama. Saya pria bebas di negara yang bebas dan bebas bertempur untuk kebebasan dan demokrasi," tulisnya lagi.
"Kekejian (ISIS) telah menggerakkan nurani saya, saya tidak akan melawan Muslim yang damai tapi saya muak dengan anda (ISIS) lakukan. Saya persembahkan kemampuan saya bersama rakyat Kurdistan."
Meski menyebut diri sebagai Pasukan Relawan Internasional (IVFOR), namun beberapa dari mereka telah menato tubuhnya dengan tulisan 'ISIS Hunting Club'. Bersama militan YPG, mereka akan bahu membahu membebaskan Kota Kobane dari kekuasaan ISIS.