Fakta tentang Ahed Tamimi, aktivis Palestina yang pernah tampar tentara Israel
Aktivis Palestina Ahed Tamimi dibebaskan dari penjara Israel pada 29 Juli 2018. Tamimi ditahan karena berani menampar dua tentara Israel yang saat itu bertugas di Tepi Barat.
Ahed Tamimi, remaja sekaligus aktivis Palestina ditangkap oleh pasukan Israel karena berani menampar dua tentara Israel, 19 Desember 2017. Tak hanya Tamimi, sepupu dan ibu Tamimi juga ikut ditangkap pasukan Israel. Vonis terhadap remaja 17 tahun ini dijatuhkan pada 21 Maret 2018, setelah melalui sidang beberapa kali dan masa penahanan selama tiga bulan.
Sidang atas Tamimi dimulai di pengadilan militer pada 13 Februari lalu. Selanjutnya, Pengadilan Banding Militer menolak pengajuan banding dari Tamimi untuk menggelar sidang terbuka, yang mana menurut kuasa hukumnya akan membuat persidangan Tamimi berjalan cukup adil.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa yang terjadi dengan pria Palestina ini saat dipenjara? Pada video unggahan lainnya, pria itu dibebaskan oleh Otoritas Zionis Yahudi Israel dengan kondisi memprihatinkan akibat kelaparan dan penyiksaan yang dilakukan kepadanya.
-
Apa yang dialami para tahanan Palestina di penjara Sde Teiman? Koresponden stasiun televisi Alaraby itu mengatakan kepada pngacaranya Khaled Mahajneh, semua tahanan Palestina di penjara itu mengalami penyiksaan, pemerkosaan, dan hinaan luar biasa tanpa henti, sampai dibunuh.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
-
Apa yang dialami pria Palestina selama ditahan di penjara Israel? Pria itu dibebaskan oleh Otoritas Zionis Yahudi Israel dengan kondisi memprihatinkan akibat kelaparan dan penyiksaan yang dilakukan kepadanya.
-
Bagaimana cara tahanan Palestina di Sde Teiman diawasi? Menurut kesaksian Mahajneh, tawanan Palestina di Sde Teiman hidup dengan tangan diborgol dan matanya ditutup kain sepanjang hari dan pihak berwenang Israel membatasi mereka untuk melakukan aktivitas keagamaan.
Kini Tamimi bersama dengan ibunya dibebaskan oleh tentara Israel. Bahkan Presiden Turki Reccep Tayip Erdogan mengucapkan selamat pada Tamimi atas kebebasannya. Berikut beberapa fakta keberanian Ahed Tamimi melawan tentara Israel:
Tamimi menjadi simbol perlawanan Palestina
Simbol ini diberikan untuk Tamimi karena keberaniannya menampar dua tentara Israel. Rakyat Palestin memandang Tamimi sebagai pahlawan atas keberaniannya menentang pendudukan Israel.
Wajah Tamimi kini dilukis di dinding pembatas yang dibangun Israel di Tepi Barat. Presiden Palestina Mahmud Abbas dan pengguna media sosial memberikan dukungan kepada Tamimi ketika dia menjalani sidang pengadilan.
Ingin kuliah hukum setelah bebas
Setelah bebas dari tahanan selama delapan bulan, Tamimi mengaku akan melanjutkan perlawanan terhadap Negeri Bintang Daud. Dia mengaku berada di dalam tahanan selama delapan bulan itu cukup sulit dan dia menjadi lebih menghargai hidup.
Dia mengaku merampungkan sekolah SMA nya dengan mengikuti ujian di dalam penjara sambil dibantu tahanan lain. "Saya akan belajar hukum untuk membela rakyat Palestina di forum internasional," kata dia yakin.
Penghargaan dari cucu Nelson Mandela
Setelah bebas, Tamimi akan diundang ke Afrika Selatan untuk menerima penghargaan atas perjuangannya. Penghargaan ini akan diberikan oleh Zwelivelile Mandla Mandela yang merupakan kepada Dewan Mvezo sekaligus cucu dari Nelson Mandela. Tamimi akan diberi penghargaan tepat pada perayaan seratun tahun kelahiran kakeknya.
Tamimi dinilai pantas menerima penghargaan karena dia merupakan remaja berani yang menjadi simbol perlawanan dan harapan bagi golongan Afro-Palestina.
Tamimi dijuluki Shirley si Pemarah oleh media Israel
Media Israel menyebut Ahed 'Shirley si Pemarah', merujuk aktris bocah lawas asal Amerika bernama Shirley Temple, lantaran dia memukuli tentara Israel pada 2012. Selain itu ia menggigit tangan seorang tentara yang ingin menangkap ibunya pada 2015.
(mdk/has)