Februari Berdarah di Rusia, Tiga Generasi dari Satu Keluarga Dibantai Tentara Mongol Pada Abad ke-13
Sewaktu tentara Mongol menyerbu Kota Yaroslav, Rusia pada 1238, pertumpahan darah tak bisa terelakkan.
Sewaktu tentara Mongol menyerbu Kota Yaroslav, Rusia pada 1238, pertumpahan darah tak bisa terelakkan.
Februari Berdarah di Rusia, Tiga Generasi dari Satu Keluarga Dibantai Tentara Mongol Pada Abad ke-13
Ratusan orang tewas mengenaskan saat kota itu direbut tentara Mongol. Hasil penyelidikan DNA belum lama ini mengungkap bagaimana tragisnya sebuah keluarga dari tiga generasi menjadi korban dari pembantaian itu.
Setelah dibantai, mayat-mayat mereka dibuang di sebuah kuburan massal. Tidak ada bukti yang bisa mengidentifikasi korban, tapi ilmuwan bersama Institut Fisika dan Teknologi Moskow menganalisis genetik dari tengkorak-tengkorak di sebuah kuburan massal dan menemukan tiga dari korban tewas--dua perempuan dan seorang anak laki-laki--adalah keluarga. Mereka terdiri dari seorang ibu, putrinya, dan cucunya. Ketiganya diperkirakan berusia 55 tahun, putrinya sekitar 30-40 tahun, dan cucunya berusia tidak lebih dari 20 tahun.Lubang kubur yang berisi ketiga tengkorak itu hanyalah salah satu dari sembilan lubang kubur di Yaroslavl. Keseluruhan lubang kubur itu memuat lebih dari 300 kerangka, kata peneliti dalam konferensi Alekseyev Readings. (Foto: Moscow Institute of Physics and Technology)
-
Kapan serangan pasukan Mongol ke Yaroslavl terjadi? Tentara Mongol mulai menyerang Rusia dan menewaskan banyak orang di Yaroslavl pada awal abad ke-13.
-
Kapan unta raksasa berpunuk dua di Mongolia punah? “Di sini kami menunjukkan bahwa unta yang telah punah, Camelus knoblochi, bertahan di Mongolia hingga perubahan iklim dan lingkungan menyebabkannya punah sekitar 27.000 tahun yang lalu,” kata penulis studi Dr. John W Olsen dari Fakultas Antropologi Universitas Arizona.
-
Di mana unta raksasa di Mongolia ditemukan? Sisa-sisa fosil Camelus knoblochi yang ditemukan di Gua Tsagaan Agui, yang juga memuat berbagai lapisan materi budaya manusia Paleolitikum yang kaya, menunjukkan bahwa manusia prasejarah tinggal bersama dan berinteraksi dengan Camelus knoblochi di wilayah tersebut.
-
Siapa pemimpin pasukan Mongol yang menyerang Yaroslavl? Serangan ini dipimpin oleh Batu Khan, cucu dari Genghis Khan.
-
Mengapa unta raksasa berpunuk dua di Mongolia punah? Para penulis menyimpulkan bahwa kepunahan Camelus knoblochi pada akhirnya disebabkan terutama oleh kurangnya toleransi mereka terhadap kondisi kekeringan dibandingkan dengan unta modern seperti Camelus ferus yaitu unta Baktria domestic, dan unta Arab domestik.
-
Siapa yang memimpin pasukan Mongol yang mengalahkan Kesultanan Bani Mamluk? Di Pertempuran Ain Jalut tahun 1260, untuk pertama kalinya pasukan Mongol dikalahkan oleh tentara Kesultanan Bani Mamluk yang dipimpin Saifuddin al-Qutuz dan Baibars.
Hasil pemeriksaan terhadap tulang belulang itu oleh antropolog menyiratkan ketiga jasad itu berhubungan. Mereka memiliki bentuk tengkorak yang sama dan semua tulang mereka memperlihatkan ada bekas spina bifida, cacat lahir turun temurun yang membuat sumsum tulang belakang tidak berkembang. (Foto: Moscow Institute of Physics and Technology)
Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl. Meski kota itu dibakar saat hendak diambil alih, bangunan-bangunan yang selamat dan artefak yang tersisa memberi petunjuk bahwa kota itu tadinya makmur sejahtera.
Bukti lain yang menunjukkan keluarga itu dibantai terdeteksi dari gigi mereka. Sisa-sisa tulang mereka memperlihatkan ada gigi yang lebih cepat membusuk dibanding jasad lain sesama penduduk kota, artinya makanan keluarga itu seringnya gula dan madu--tanda mereka kaum kelas atas.
Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238. Namun hasil temuan dari sisa-sisa belatung pada jasad itu menandakan belatung menaruh telur mereka pada mayat itu di saat hawa yang hangat.
Pasukan Mongol yang menyerang Rusia dan menghancurkan Yaroslavl di awal abad ke-13 itu dipimpin oleh Batu Khan, cucu dari Genghis Khan dan pendiri dari kerajaan yang disebut "Timbunan Emas". Meski sejumlah ahli menyatakan Kerajaan Timbunan Emas mencaplok wilayah Rusia secara damai, namun temuan di Yaroslavl menyatakan sebaliknya. (Gambar: vitanovski / Adobe Stock)
Tanda-tanda kebrutalan pasukan Mongol itu terlihat dari ratusan jasad yang tersisa, tulang mereka hancur, patah, atau dibakar. Ketika pasukan Mongol selesai menghancurkan Yaroslavl, kota itu banjir dengan darah, dan kisah ini menjadi legenda. (Gambar : about-history.com)
- 23 Oktober Hari Republik Hungaria, Ini Sejarah dan Faktanya
- Pemprov Bali Pungut Pajak Turis Asing Mulai Februari 2024, Begini Respons Kemenkeu
- FOTO: Ngeri! Serangan Rudal Rusia Hantam Desa di Kharkiv Ukraina, 51 Orang Tewas
- Mengerikan, 300 Mayat Ditemukan dalam Sembilan Kuburan Massal di Kota "Lautan Darah"