Filipina dan China bertemu bahas perdamaian di Laut China Selatan
Filipina mengutus mantan presiden Fidel Ramos sebagai utusan khusus untuk berdiskusi dengan China.
Utusan khusus Filipina Fidel Ramos hari ini, Jumat (12/8) bakal berdiskusi formal dengan China untuk membahas masalah perdamaian dan kerja sama kedua negara. Sebelumnya Ramos sudah membahas masalah ini dengan mantan wakil menteri luar negeri Negara Tirai Bambu tersebut.
Dalam perjalanan terakhirnya ke Hong Kong, Ramos sempat mengatakan akan melakukan upaya perdamaian demi menghidupkan kembali hubungan dengan China.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Kapan kerusakan di Stasiun Luar Angkasa China terjadi? Stasiun luar angkasa milik China ini beroperasi pada 2022.
"Kami ingin perbaiki masalah di kawasan dengan menempuh jalur perdamaian untuk memperbaiki kerja sama kedua negara," ucap sang mantan presiden, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (12/8).
Pengadilan arbitrase di Den Haag pada 12 Juli lalu memutuskan bahwa China tidak memiliki hak atas jalur perdagangan tersebut. Dalam putusan juga disebutkan Beijing telah melanggar hak-hak kedaulatan Filipina di sana.
Keputusan Mahkamah Internasional tertua tersebut jelas membuat Beijing berang. Pasalnya negara tersebut mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan yang setiap tahunnya lebih dari USD 5 triliun (setara Rp 62,5 triliun) perdagangan bergerak di sana.
Tak hanya Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim di wilayah laut kaya energi tersebut.
Baca juga:
China gandeng Rusia latihan militer di Laut China Selatan
Pengamat soal Laut China Selatan: Indonesia aneh, kenapa kaget?
Pertumbuhan ekonomi jadi motif China di konflik Laut Cina Selatan
Imbangi China, Vietnam diam-diam pasang roket di perairan sengketa
Melihat lebih dekat persembunyian jet China di Laut China Selatan
Pasang roket di Laut China Selatan, Vietnam ancam kawasan