FOTO: Bashar al-Assad Kabur, Begini Kondisi Istana Presiden Suriah Direbut Pemberontak dan Dijarah Warga
Pasukan pemberontak telah merebut Ibu Kota Damaskus dalam serangan kilat yang menyebabkan Presiden Bashar Al-Assad kabur ke luar negeri.
Istana Presiden Suriah dikuasai pasukan pemberontak dan dijarah warga. Hal itu terjadi tak lama setelah pasukan pemberontak merebut Ibu Kota Damaskus dalam serangan kilat yang menyebabkan Presiden Bashar Al-Assad kabur ke luar negeri, pada Minggu (8/12/2024).
Dalam foto-foto yang diperoleh AFP, sejumlah pasukan pemberontak yang membawa senjata laras panjang terlihat berjalan di area Istana Kepresidenan Suriah yang berada di Gunung Qasyoun, Damaskus. Beberapa mobil tampak terparkir tak beraturan di depan kediaman resmi tersebut.
- FOTO: Kondisi Terkini Armada Kapal Laut Suriah yang Hancur Lebur Digempur Israel
- FOTO: Penampakan Rumah Mewah Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang Diserbu dan Dijarah Warga usai Ditinggal Kabur
- Ketegangan di Suriah Meningkat, KBRI Damaskus Minta WNI Tetap Waspada dan Tenang
- Sosok Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang Dikabarkan Melarikan Diri dari Negaranya
Selain itu, Istana Kepresidenan Tishreen turut menjadi sasaran penjarahan warga. Sejumlah warga yang nekat memasuki kediaman resmi presiden Bashar Al-Assad tampak mengambil barang-barang dari dalam bangunan tersebut.
Beberapa sudut bangunan juga tampak berantakan, di mana dokumen-dokumen terlhat bertebaran. Lebih dari itu, beberapa ruangan tampak terbakar.
Sebelumnya, pemberontak bersenjata di Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mengklaim pasukannya berhasil merebut ibu kota Damaskus dan Presiden Bashar Al-Assad melarikan diri ke luar negeri.
Komandan HTS, Abu Mohammed Al-Julani mengatakan, semua lembaga negara akan tetap di bawah pengawasan perdana menteri Suriah di bawah Assad sampai mereka menyerahkan kekuasaan secara resmi, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12).
"Secara militerm Damaskus telah runtuh," kata seorang mata-mata kepada CNN, dilansir Minggu (8/12).
Menurut Al-Jazeera, pengumuman ini disampaikan beberapa jam setelah pemberontak merebut Kota Homs, yang merupakan kota terbesar ketiga di Suriah. Kota ini juga disebut "ibu kota revolusi" melawan rezim Assad.