FOTO: Nestapa Pengungsi Palestina Hidup Berdampingan dengan Sampah Menggunung di Jalur Gaza
Serangan brutal yang terus dilancarkan Israel membuat kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza semakin terdesak.
Serangan brutal yang terus dilancarkan Israel membuat kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza semakin terdesak.
FOTO: Nestapa Pengungsi Palestina Hidup Berdampingan dengan Sampah Menggunung di Jalur Gaza
Seorang anak mendirikan sepedanya saat bermain di dekat sampah yang menggunung di kamp pengungsian Al-Maghazi di Jalur Gaza, Palestina, pada 2 Agustus 2024. Serangan brutal yang terus dilancarkan Israel membuat kehidupan warga Palestina di Jalur Gaza semakin terdesak. Foto: Eyad Baba/AFP
Di kamp pengungsian Al-Maghazi, warga Palestina terpaksa hidup berdampingan dengan sampah yang menggunung. Setiap hari, mereka harus mencium aroma busuk yang menyengat dari tumpukan sampah tersebut. Foto: Eyad Baba/AFP
- FOTO: Serangan Israel Terus Berlanjut, Warga Jalur Gaza Ketakutan Berbondong-bondong Tinggalkan Kota Beit Lahiya
- FOTO: Memprihatinkan, Ini Kondisi Kurus Warga Palestina yang Dibebaskan usai Jadi Tahanan Israel
- FOTO: Serangan Brutal Israel Kembali Tewaskan 42 Warga Sipil Palestina di Kamp Al Shati dan Kawasan Al-Tuffah di Gaza
- FOTO: Nestapa Pengungsi Palestina di Jalur Gaza Terkepung Genangan Banjir
Selain itu, mereka juga terancam dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh sampah-sampah tersebut. Foto: Eyad Baba/AFP
Tak hanya warga di kamp pengungsian Al-Maghazi, hidup berdampingan dengan sampah yang menggunung juga dialami warga di Khan Younis, Jalur Gaza selatan. Foto: Eyad Baba/AFP
“Kami tidak pernah tinggal di dekat sampah sebelumnya,” kata Asmahan al-Masri, seorang perempuan pengungsi dari Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, sebagimana dilaporkan BBC, pada 19 Juni 2024 lalu. Foto: Eyad Baba/AFP
“Saya menangis seperti nenek-nenek lainnya saat cucu-cucunya sakit dan terkena kudis. Ini seperti kematian yang lambat. Tidak ada harga diri,” tutur Masri.
Sebangak 16 anggota keluarga Masri tinggal di sebuah tenda di kamp dekat Universitas al-Aqsa yang dipenuhi lalat dan terkadang ular. Semua penghuni mengeluhkan bau busuk yang tak kunjung hilang. Foto: Eyad Baba/AFP
“Baunya sangat mengganggu. Saya membiarkan pintu tenda terbuka agar bisa menghirup udara, tetapi tidak ada udara sama sekali,” kata Masri. “Hanya bau sampah,” lanjutnya. Foto: Eyad Baba/AFP