Gempur Suriah dari udara di Palmyra, Israel mau lindungi ISIS?
Gempur Suriah dari udara di Palmyra, Israel mau lindungi ISIS? Militer Suriah menyatakan telah berhasil menembak jatuh satu dari empat jet tempur Israel yang menerobos wilayahnya. Apalagi pesawat-pesawat tersebut diterjunkan untuk membombardir tentara loyalis Assad yang sedang bertempur melawan ISIS di Kota Palmyra.
Militer Suriah menyatakan telah berhasil menembak jatuh satu dari empat jet tempur Israel yang menerobos wilayahnya. Apalagi pesawat-pesawat tersebut diterjunkan untuk membombardir tentara loyalis Assad yang sedang bertempur melawan ISIS di Kota Palmyra.
"Pertahanan udara kami terlibat pertempuran dan menembak jatuh satu pesawat tempur di wilayah yang sedang dikuasai dan mengenai satu lagi, serta memaksa yang lain kabur," kata militer Suriah, seperti dilansir Press TV, Kamis (17/3).
Sempat membantah, akhirnya negara Yahudi tersebut mengakui ada pesawatnya yang ditembak jatuh. Pejabat angkatan udara menyebutkan keempatnya dalam misi menghancurkan konvoi senjata dengan tujuan Iran, yang dilakukan kelompok militan Libanon Hizbullah.
"Selanjutnya Suriah menggunakan sistem pertahanan udara melawan pesawat kami, kami akan menghancurkan mereka tanpa ampun," seru Lieberman dalam radio publik.
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 02.40 waktu setempat. Jet tempur Negeri Bintang Daud itu dikatakan memasuki Suriah dari wilayah Libanon, dan mereka dilaporkan menyerang barisan garis depan tentara Assad yang berhadapan langsung dengan militan ISIS.
Tindakan itu membuat Kementerian Luar Negeri Rusia langsung memanggil duta besar Israel di Moskow untuk menjelaskan insiden itu secara langsung. Apalagi, jet tempur milik negara Yahudi tersebut sempat terlibat baku tembak dengan pasukan loyalis Assad.
Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov menyatakan Rusia mengungkapkan keprihatinan atas baku tembak antara tentara Assad dengan pesawat tempur Israel, yang sedang menjalankan misi untuk menghancurkan konvoi yang ditujukan bagi Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang didukung Iran.
Tetapi bukan Israel namanya jika langsung mengalah meski menghadapi tekanan Rusia. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu langsung menemui Presiden Vladimir Putin untuk memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Sama seperti sebelumnya, militer mengincar konvoi truk berisi senjata milik Hizbullah.
"Kami tidak ingin mengganggu apa yang berlangsung di Suriah, bukan mendukung Assad atau melawan Assad. Negara Israel melakukannya atas tiga alasan: Ketika kami ditembak, kami harus menghentikan persenjataan dari organisasi teror, dan ketika ada bom, berarti serangan teror yang segera dieksekusi. Menghadapi situasi itu kami tidak punya pilihan lain kecuali bertindak," ujar Menteri Pertahanan Avigdor Liberman, seperti dilansir Jerusalem Post, Rabu (22/3).
Israel sendiri sudah sejak lama mengeluhkan keluar masuknya senjata ilegal dari Suriah menuju Lebanon, tempat Hizbullah bernaung. Konvoi tersebut diduga membawa senjata yang bisa mengancam keberadaan negara Yahudi tersebut.
Namun, keberadaan sistem anti-rudal sistem 'Arrow' membuat penyerangan itu menghadapi ancaman baru. Apalagi satu dari empat pesawatnya dilaporkan ditembak jatuh, sebaliknya Israel menyebut penembakan itu terjadi ketika rudal milik Suriah masuk ke kawasan udaranya yang menargetkan jet-jet mereka.
Sementara Presiden Bashar Al-assad juga menyatakan yang sama. Penembakan pesawat itu merupakan haknya untuk menjaga wilayah perbatasan.
"Mempertahankan perbatasan adalah hak kami, dan tugas kami, bukan hanya hak kami," katanya kepada jurnalis Rusia di Damaskus.
Sementara itu, sebuah pernyataan militer Suriah menyebutkan, Tel Aviv membantu ISIS di dekat Palmyra. Serangan udara di Palmyra menjadi salah satu terobosan Israel paling jauh ke wilayah Suriah.
"Israel telah melakukan serangan dekat Palmyra untuk membantu geng teroris ISIS, dan berupaya menjatuhkan moral, serta mengalihkan perhatian kemenangan Angkatan Bersenjata Arab Suriah dalam menghadapi organisasi teroris."
Baca juga:
Wanita-wanita cantik Kurdi di perayaan Festival Newroz
Mengintip pasukan pemberontak Suriah latihan di tengah sawah
Rusia minta penjelasan Dubes Israel soal jet tempur di Suriah
Suriah klaim tembak jatuh jet tempur Israel
Meratapi bocah Suriah berjuang lawan kanker di tengah krisis obat
-
Di mana Suriah menyerang Israel? Mesir akan menyerbu melalui SInai, sementara Suriah akan menyerang Israel melalui Dataran Tinggi Golan.
-
Apa tujuan dari serangan mendadak Suriah dan Mesir ke Israel? Serangan besar-besaran terhadap Israel harus dilakukan secara mendadak dan tidak boleh tercium oleh Mossad.
-
Dimana terjadi serangan Israel? Israel tanpa henti membombardir kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada Rabu (8/5), di mana lebih dari 1 jura warga Palestina terjebak di sana dan harus menghadapi bahaya mematikan setelah pasukan penjajah Israel menguasai kota perbatasan tersebut sehari sebelumnya.
-
Bagaimana pasukan Israel bisa mengalahkan pasukan gabungan Mesir, Suriah, Libanon dan Yordania? Dalam Perang itu, Israel Berhasil Mengalahkan Lawan-Lawannya Pasukan gabungan Mesir, Suriah, Libanon dan Yordania mengerahkan pasukan mereka melawan Israel, tetapi militer Israel lebih unggul.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Bagaimana Israel melancarkan serangan ke Irak? Delapan pesawat tempur F-16 yang masing-masing membawa bom seberat nyaris satu ton. Ditambah enam pesawat tempur F-15 yang bertugas memberikan perlindungan udara bagi pesawat F-16 tersebut. Misi mereka menghancurkan fasilitas nuklir Irak yang disebut Osirak di kompleks El Tuwaitha, tak jauh dari Baghdad.