Gundukan Makam Kuno Berusia 700 Tahun Berisi Kerangka 76 Anak yang Dijadikan Tumbal Pengorbanan, Semua Korban Dadanya Dibelah
Arkeolog menemukan makam kuno itu di Pampa La Cruz, Peru.
Arkeolog baru-baru ini menemukan gundukan pemakaman yang tidak biasa berusia 700 tahun di sebuah situs arkeologi Pampa La Cruz, di pesisir kota Trujillo, Peru.
Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
-
Siapa yang menggali makam dukun di Peru? Tim arkeolog dari Peru dan Jepang menggali makam seorang dukun yang diyakini hidup sekitar 3.000 tahun lalu.
-
Kapan kuil kuno di Peru tersebut diperkirakan dibangun? Sosok tersebut mirip dengan gambar makhluk mitologi lainnya yang berasal dari Periode Awal, sekitar 2.000 hingga 900 SM, yang memberikan petunjuk kapan kuil tersebut dibangun.
-
Siapa yang dimakamkan di makam kuno berusia 3.000 tahun di Peru? Para arkeolog di Peru utara telah menemukan sebuah makam berusia 3.000 tahun. Arkelog meyakini makam ini mungkin merupakan penghormatan bagi seorang pemimpin agama elit di negara Andes 3.000 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno ini? Penggalian telah mengungkap banyak hal terkait masyarakat kuno, tapi juga masih ada yang mengundang pertanyaan. Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Dimana lokasi penemuan makam kuno tersebut? Selama penggalian yang dipicu oleh kegiatan konstruksi yang akan dilakukan oleh produsen chip asal Amerika Serikat, Intel, arkeolog dari Kantor Negara untuk Manajemen Warisan dan Arkeologi Saxony-Anhalt (LDA) menemukan lanskap pemakaman yang signifikan yang berasal dari periode Neolitikum di Eulenberg dekat Magdeburg, Jerman.
-
Bagaimana seniman kuno di Peru membuat ukiran di Toro Muerto? Garis-garis bergelombang pada pahatan batu sangat mirip dengan karya seni yang dibuat pada tahun 1970-an oleh masyarakat Tucano yang berasal dari suku tersebut.
Dilansir dari laman Live Science, 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya.
Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
Para peneliti juga menemukan kotak-kotak perak dan tembaga yang mungkin dijahit ke pakaian anak-anak serta hiasan telinga dan cangkang Spondylus.
Ditaklukan dan diperbudak sebelum dijadikan persembahan
“Cangkang Spondylus lebih berharga daripada emas bagi orang-orang ini," kata Gabriel Prieto, pemimpin penggalian di Pampa La Cruz. Meski begitu cangkang ini hanya bisa ditemukan di wilayah Lambayeque, sebuah peradaban pekerja logam yang terampil.
Penemuan cangkang dan keadaan tengkorak yang dimodifikasi membuat para ahli berusaha untuk mengungkap asal-usul korban tersebut. Berdasarkan analisis isotop, para ahli menemukan bahwa pola makam 76 anak-anak ini cocok dengan wilayah Lambayeque.
- Arkeolog Temukan Makam Kuno Berisi Perhiasan Mewah, Ternyata Milik Orang-Orang Kaya 800 Tahun Lalu
- Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari
- Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
- Penemuan Makam Kuno Berusia 2.300 Tahun, Diduga Milik Pemimpin Militer Tersukses Sepanjang Sejarah
"Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang," kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
Prieto mengungkapkan bahwa anak-anak dan keluarga mereka mungkin telah ditaklukkan oleh suku Chimu dan dibawa ke lokasi di Pampa la Cruz untuk membangun irigasi. Setelah saluran irigasi selesai dibangun anak-anak dikorbankan untuk memperkuat dan menyuburkan tanah.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti