Harimau Tasmania yang Sudah Punah Diduga Masih Hidup di Alam Liar
Hewan dengan nama Latin Thylacinus cynocephalus ini merupakan marsupialia karnivora yang memiliki corak belang-belang unik di bagian belakang tubuhnya.
Harimau yang juga sering disebut sebagai serigala Tasmania dianggap punah pada 1936. Namun, beberapa ilmuwan menganggap masih terdapat kemungkinan kecil hewan tersebut masih berkeliaran di alam bebas.
Hewan dengan nama Latin Thylacinus cynocephalus ini merupakan marsupialia karnivora yang memiliki corak belang-belang unik di bagian belakang tubuhnya.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Sekitar 3.000 tahun lalu, harimau-harimau ini menghilang dari dataran utama Australia menuju Pulau Tasmania akibat diburu manusia. Pada akhirnya kedatangan penghuni dari Eropa di Tasmania turut memusnahkan hewan ini.
"Thylacinus merupakan marsupial unik, selain penampilannya yang mirip dengan serigala, mereka juga merupakan predator tingkat puncak pada rantai makanan," ata Andrew Pask, profesor epigenik dari Universitas Melbourne, seperti dilansir Live Science, Jumat (12/5).
Sejak 1910
Penampakan terakhir yang diketahui dari harimau ini adalah di Kebun Binatang Hobart, di mana harimau tersebut mati pada tahun 1936.
Kali ini, ilmuwan mengatakan terdapat kemungkinan Thylacinus masih bertahan di alam liar hingga tahun 1980 dan terdapat kemungkinan kecil harimau tersebut masih berkeliaran hingga saat ini.
Dalam studi jurnal Science of The Total Environment, peneliti berhasil menemukan penampakan Thylacinus di Tasmania sejak tahun 1910.
Barry Brook, penulis studi tersebut dan profesor ketahanan lingkungan dari Universitas Tasmania, mengatakan terdapat estimasi dari populasi Thylacinus sejak tahun 1936.
"Kami menggunakan pendekatan baru untuk memetakan pola geografis penyebaran populasi Thylacinus yang jumlahnya semakin berkurang di Tasmania. Perhitungannya juga mempertimbangkan banyak ketidakpastian."
Ia mengatakan Thylacinus mungkin berhasil bertahan di alam liar hingga akhir tahun 1980 atau 1990-an. Ia memperkirakan tanggal paling awal dari kepunahan spesies ini adalah pada pertengahan tahun 1950.
Lebih lanjut, ia menambahkan harimau ini masih berkeliaran di bagian barat daya dari Tasmania.
Tidak ada bukti lain
Meskipun begitu, beberapa ilmuwan lain masih meragukan perkiraannya. "Tidak terdapat bukti lain untuk memastikan keberadaan harimau tersebut," ujar Pesk.
"Satu hal unik dari harimau ini adalah penampilannya yang menyerupai serigala dan hewan marsupiala lainnya. Sangat sulit untuk membedakan mana Thylacinus dan anjing. Itu sebabnya kita masih bersengketa mengenai keberadaan dari harimau ini."
Pask menganggap jika seseorang menemukan harimau tersebut, penemuan itu kemungkinan besar merupakan hewan yang sudah mati.
"Mungkin saja pada tahun 1936 masih terdapat harimau Tasmania yang berkeliaran di alam liar. Apabila beberapa dari mereka berhasil bertahan hidup, jumlahnya pasti sangat sedikit," ucap Pask.
Beberapa orang ingin Thylacinus untuk kembali dilestarikan sebab hewan tersebut dipercaya dapat menjaga keseimbangan ekosistem Tasmania.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)