Harta Dibawa Mati, Dua Kerangka Pompeii Ditemukan Sedang Memegang Koin dan Perhiasan Berharga, Begini Saat-Saat Terakhir Mereka
Penelitian terbaru mengungkap saat-saat terakhir dua kerangka manusia di Pompeii, Italia ketika Gunung Vesuvius meletus pada 79 M,
Penemuan dua kerangka manusia di situs kuno Pompeii, Italia, membuat peneliti bisa merekonstruksi saat-saat terakhir korban yang meninggal ketika meletusnya Gunung Vesuvius pada 79 M.
Kedua kerangka itu diidentifikasi sebagai laki-laki dan perempuan paruh baya. Keduanya tampaknya terjebak di dalam sebuah kamar tempat mereka berlindung sebelum akhirnya meninggal karena dampak abu vulkanik yang membakar.
-
Apa yang digambarkan pada lukisan dinding di reruntuhan Pompeii? Sebuah fresco atau lukisan dinding yang indah ditemukan di antara reruntuhan Pompeii kuno. Lukisan ini menggambarkan adegan sensual dewa Romawi kuno, Jupiter, yang menyamar menjadi seekor angsa, dan Leda, ratu mitologi Yunani dari Sparta dan istri Raja Tyndareus.
-
Kapan pemilu di Pompeii terjadi? Di zaman Romawi kuno ada bukti prasasti yang memperlihatkan telah terjadinya pemilu.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Pompeii? Gambar arang tersebut ditemukan selama penggalian di I’Insula dei Casti Amanti, area perumahan di taman arkeologi Pompeii yang untuk pertama kalinya dibuka untuk umum pada Selasa.
-
Bagaimana Pompeii ditemukan kembali? Kota ini ditemukan kembali pada 1748 oleh insinyur Spanyol, Rocque Joaquin de Alcubierre.
Di samping kerangka berjenis kelamin perempuan arkeolog menemukan sekumpulan barang berharga termasuk anting-anting dan sejumlah koin. Bahasa tubuhnya menyiratkan dia sedang berusaha menyelamatkan harta bendanya itu sebelum bencana mengerikan menimpanya.
Kedua kerangka itu ditemukan saat penggalian di Kota Pompeii di sebuah blok yang dikenal sebagai Regio IX. Ruangan tempat mereka ditemukan diberi nama "Area 33". Perempuan yang diketahui berusia antara 35-45 tahun itu ditemukan berbaring di tempat tidur dalam posisi meringkuk sementara yang laki-laki diperkirakan berusia tidak lebih dari 20 tahun ditemukan tergeletak di bawah tembok yang runtuh.
Karena ruangan tempat mereka ditemukan itu tidak dipenuhi bebatuan gunung berapi, peneliti menduga kedua orang itu masuk ke ruangan untuk berlindung dari guyuran lava yang melanda ruang terbuka di Pompeii setelah letusan Gunung Vesuvius.Namun saat ruangan di sebelahnya dipenuhi bebatuan gunung berapi kedua orang akhirnya terjebak.
Guyuran lava
Karena ruangan tempat mereka ditemukan itu tidak dipenuhi bebatuan gunung berapi, peneliti menduga kedua orang itu masuk ke ruangan untuk berlindung dari guyuran lava yang melanda ruang terbuka di Pompeii setelah letusan Gunung Vesuvius.
Namun saat ruangan di sebelahnya dipenuhi bebatuan gunung berapi kedua orang akhirnya terjebak.
- Ilmuwan Buktikan Identitas Seorang Korban di Pompeii Ternyata Bukan Seorang Ibu dan Bukan Orang Romawi
- Arkeolog Temukan Dua Kerangka Perempuan dan Seorang Anak di Pompeii, Bersembunyi di Dalam Toko Kue Saat Gunung Meletus 1.945 Tahun Lalu
- Sejarah Letusan Dahsyat Gunung Tambora, Lenyapkan Tiga Kerajaan hingga Julukan Pompeii dari Timur
- Arkeolog Temukan Jejak Korban Letusan Gunung Di Pompeii yang Selamat, Jadi Kaya Raya Setelah Bencana
Keberadaan abu yang tebalnya beberapa sentimeter di lantai menyiratkan keduanya mungkin meninggal karena aliran gas panas material vulkanik.
Dalam penelitian terbaru, ahli menduga aliran deras yang mematikan ini mungkin menyebabkan runtuhnya dinding dan menewaskan pemuda itu.
Satu set kunci besi
Sementara untuk si perempuan, peneliti menduga dia masih hidup ketika si pemuda duluan mati. Perempuan itu berbaring meringkuk di tempat tidur menanti saat-saat terakhirnya. Seberapa lama dia masih hidup tidak diketahui, tapi tentu itu bukan saat-saat yang menyenangkan.
Di sekitar jasadnya arkeolog meemukan satu set kunci besi yang meungkin terkait dengan peti yang terletak di dekatnya. Dia juga memiliki koleksi koin emas, perak, dan perunggu, serta anting-anting emas dan mutiara.
Menurut peneliti, anting-anting itu bergaya "crotalia" (yang berarti "derak"), dinamai berdasarkan bunyi yang dihasilkan oleh mutiara yang saling beradu.
Di antara perhiasan wanita lainnya terdapat liontin berbentuk jimat yang mungkin dimaksudkan untuk memberikan perlindungan saat melahirkan.
Berdasarkan penemuan ini, peneliti menduga perempuan itu bermaksud melarikan diri dengan harta karunnya, tetapi sayangnya gagal keluar dari ruangan Area 33.
Penelitian ini diterbitkan pada E-Journal of the Excavations of Pompeii.