Hilang 20 Tahun, Dua Buku Catatan Charles Darwin Dikembalikan
Dua buku catatan Charles Darwin yang dilaporkan dicuri dari perpustakaan Universitas Cambridge telah dikembalikan, 20 puluh tahun setelah hilang.
Dua buku catatan Charles Darwin yang dilaporkan dicuri dari perpustakaan Universitas Cambridge telah dikembalikan, 20 puluh tahun setelah hilang.
Universitas Cambridge menyampaikan pada Selasa, manuskrip itu ditinggalkan di dalam perpustakaan di dalam sebuah tas kado berwarna pink, bersama sebuah catatan ucapan Selamat Paskah untuk para pustakawan.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Apa yang membuat ilmuwan kesulitan menemukan ujung alam semesta? Menjawab pertanyaan itu semua, menurut laman Astronomy, Selasa, (05/09), menjelaskan bahwa sekalipun diteliti dengan teleskop yang lebih besar tidak akan menemui bagian-bagian lainnya, sebab teleskop memiliki kemampuan yang terbatas.
Buku catatan tersebut, yang memuat sketsa terkenal "Pohon Kehidupan" ilmuwan abad ke-19 itu, hilang pada 2001 setelah dikeluarkan untuk keperluan foto. Saat itu staf perpustakaan yakin buku catatan itu kemungkinkan hanya salah taruh atau salah tempat. Setelah buku itu dicari di antara 10 juta koleksi buku, peta, dan manuskrip perpustakaan, dua buku catatan itu dilaporkan hilang ke polisi pada Oktober 2020.
Detektif lokal menginformasikan Interpol dan meluncurkan perburuan internasional untuk buku catatan tersebut, yang bernilai jutaan dolar.
Pada 9 Maret, buku itu muncul kembali, tertinggal di area publik gedung perpustakaan, di luar kantor pustakawan, yang tidak dipantau CCTV. Dua buku catatan itu terbungkus plastik di dalam sebuah kotak arsip, dan tampak tidak rusak.
Direktur Layanan Perpustakaan Universitas Cambridge, Jessica Gardner mengatakan perasaan lega atas munculnya kembali dua buku itu "sangat mendalam dan tidak bisa diungkapkan".
"Buku catatan itu kini bisa kembali berada di tempat yang seharusnya bersama Arsip Darwin lainnya di Cambridge, di jantung warisan budaya dan ilmu pengetahuan negara ini, bersama arsip-arsip Sir Isaac Newton dan Profesor Stephen Hawking," jelasnya, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (6/4).
Dua buku catatan itu rencananya akan ditampilkan untuk publik mulai Juli nanti sebagai bagian pameran Darwin di perpustakaan Cambridge.
Kepolisian Cambridgeshire mengatakan, penyelidikan berlanjut.
"Dan kami sedang menindaklanjuti beberapa bentuk penyelidikan," jelasnya.
"Kami juga memperbarui permintaan kami kepada siapapun yang memiliki informasi terkait kasus ini untuk menghubungi kami," pungkas kepolisian.
Baca juga:
Ada Lebih 5.000 Dunia di Luar Tata Surya Kita
Pesawat Komersial Terbesar Dunia Sukses Uji Terbang dengan Bahan Bakar Minyak Goreng
Kunjungi Pesantren di Ponorogo, Wapres Ma'ruf Minta Santri Kuasai Agama & Sains
Menilik Penyebab Tsunami Selat Sunda dan Sejarahnya yang Panjang, Ini Selengkapnya
Penyebab Gunung Sinabung Meletus, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Peristiwa 22 Maret: Hari Air Sedunia, Begini Sejarah dan Tujuannya