Hizbullah Hujani Israel dengan Roket, Serangan Terbesar Sejak 8 Oktober
Hizbullah Hujani Israel dengan Roket, Serangan Terbesar Sejak 8 Oktober
Kelompok perlawanan Hizbullah Libanon hari ini melancarkan serangan roket besar-besaran ke wilayah utara Israel.
- Disangka Mata-Mata Israel, Wartawan Indonesia Ditangkap Hizbullah lalu Ditahan di Penjara Teroris di Lebanon
- Hizbullah Hujani Israel dengan Puluhan Roket, Iron Dome Tak Mampu Bendung Serangan
- Dokumen Baru Ungkap Israel Tahu Rencana Serangan Hamas 7 Oktober Lalu, Tapi Tetap Gagal Antisipasi
- Hasil Survei Sebut 67 Persen Warga Palestina Dukung Serangan 7 Oktober ke Israel, Yakin Hamas Bakal Menang Perang
Hizbullah Hujani Israel dengan Roket, Serangan Terbesar Sejak 8 Oktober
Serangan ini adalah balasan terhadap tewasnya salah satu komandan lapangan Hizbullah Talib Sami Abdallah yang dibunuh lewat serangan Udara Israel malam sebelumnya.
Abdallah atau dikenal dengan Abu Talib, tewas oleh serangan Udara Israel di Kota Jwaya, sebelah selatan Libanon.
"Sebagai balasan atas pembunuhan yang dilakukan zionis di Kota Jwaya dan korban sipil yang luka-luka, pejuang Perlawanan Islam menargetkan pabrik Blasan yang merupakan industri militer dalam produksi senjat, mesin dan kendaraan tempur di pemukiman Sasa dengan rudal yang langsung mengenai sasaran," kata pernyataan Hizbullah yang dirilis Rabu pagi.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan “rentetan roket yang ditembakkan dari Lebanon merupakan yang terbesar dalam hal jenis dan jumlah roket sejak dimulainya perang.”
Pada saat yang sama, media Israel melaporkan Hizbullah menembakkan 160 roket ke arah Israel Utara dan meluncurkan serangan langsung
ke Rafael Advanced Defense Systems, sebuah perusahaan riset dan pengembangan militer.
Setelah serangan tersebut, kota-kota yang berada dalam jarak 10 kilometer dari perbatasan Libanon diperintahkan untuk berlindung dan tetap berada di dalam rumah, menurut media Israel.
Dilansir Al Mayaden, Rabu (12/6), serangan roket masif, yang dilaporkan oleh media Israel melebihi 100 roket, menyasar permukiman Israel dan terus berlanjut selama 10 menit.
Laporan juga muncul mengenai serangan langsung ke sebuah bangunan di Sa'sa', yang terletak di wilayah al-Jalil bagian atas.
Dilaporkan juga kebakaran terjadi akibat roket dari Libanon dan pemadaman listrik berlangsung di sejumlah pemukiman di bagian utara akibat tembakan roket Hizbullah.
Media Israel menggambarkan serangan tersebut sebagai salah satu serangan terbesar Hizbullah selama perang, dan mencatat kota Tabarayya menjadi target untuk pertama kalinya dalam serangan tersebut.
Sirene terdengar di Safad, Rosh Pina, dan Tabarayya, serta sejumlah kota lain di wilayah al-Jalil, seperti yang dilaporkan.
Dalam perkembangan terkait, media Israel melaporkan sirene tambahan diaktifkan di beberapa pemukiman di “Israel” utara. Peringatan dipicu di daerah Gunung Meron di Upper al-Jalil.
Koresponden Al Mayadeen di Lebanon Selatan mengkonfirmasi hal ini, dengan menyatakan pangkalan Meron untuk pengawasan udara “Israel” menjadi salah satu target serangan roket kedua yang diluncurkan dari Lebanon.