Hubungan makin memanas dengan AS, Iran beri dukungan kepada Turki
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad melalui akun Twitternya, mendesak AS berhenti dari kecanduan memberi sanksi kepada negara lain. "Membuat kesenangan yang menimbulkan kesulitan ekonomi adalah sesuatu yang memalukan".
Hubungan Turki dan Amerika Serikat berada di titik terendah. Terus memburuk ke titik terendah dalam beberapa dekade dikarenakan sejumlah isu. Termasuk penahanan pendeta AS, Andrew Brunson atas tuduhan bekerja sama dengan Fethullah Gulen, yang Dituduh mendalangi kudeta militer pada 2016.
Penahanan pendeta AS, Brunson sejak Oktober 2016 makin memanaskan hubungan Ankara dengan Washington, yang memicu turunnya nilai tukar lira Turki terhadap dolar AS ke titik terendah sepanjang sejarah.
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Mengapa penemuan di gua Turki menarik perhatian pemerintah? Selain itu, pemerintah juga mengharapkan informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari penelitian rinci para arkeolog yang bekerja di gua tersebut dan lokasi terdekat yang dianggap sebagai pemukiman kuno.
-
Apa yang ditemukan dalam penggalian di Turki? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
Dalam tulisan yang dimuat di media New York Times edisi Sabtu (11/8), Erdogan mengingatkan Washington untuk tidak membahayakan hubungan dengan Ankara. Erdogan bahkan mengancam, negaranya bisa saja mencari teman-teman dan sekutu baru.
"Sebelum sangat terlambat, Washington harus menghentikan gagasan yang salah arah bahwa hubungan kita bisa asimetris dan bersepakat dengan fakta bahwa Turki memiliki alternatif-alternatif," tulis Erdogan.
Erdogan mengatakan, Turki memiliki alternatif sekutu baru mulai dari Iran, Rusia, China dan sejumlah negara Eropa.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Bahram Qassemi menjanjikan dukungan penuh Teheran untuk Ankara. Usai babak baru sanksi AS terhadap Turki.
"Kami berharap bahwa pemerintah dan rakyat Turki bisa mengatasi hal ini. Mereka pasti akan melakukan itu karena orang lain tidak dapat mengubah tekad bangsa melalui paksaan dan ancaman," ujar Qassem mengatakan kepada jaringan berita Republik Islam Iran (IRIB).
Dia menyatakan harapan bahwa Iran dan Turki akan terus mengembangkan hubungan bilateral yang "baik" dan bahwa kedua negara akan berusaha menambah stabilitas dan keamanan di kawasan itu.
Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad melalui akun Twitternya, mendesak AS berhenti dari kecanduan memberi sanksi kepada negara lain. "Membuat kesenangan yang menimbulkan kesulitan ekonomi adalah sesuatu yang memalukan".
Javad mengatakan sikap AS bisa memicu reaksi dunia untuk bersatu dan melawan kesewenangan AS terhadap negara lain.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia telah resmi menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari Turki.
Kementerian Luar Negeri Turki bersumpah untuk membalas sikap AS. Serta menekankan bahwa Washington tidak akan memperoleh hasil nyata dari sanksi terhadap Turki.
Baca juga:
Media AS kritik kebijakan tarif Trump di Turki
Wanita di Turki gugat cerai suaminya karena suka pakai pakaian dalam perempuan
Agar tetap lembut, begini cara orang Turki rawat karpet
Upaya-upaya pembunuhan pemimpin negara di dunia
Respons Menteri Sri Mulyani saat Rupiah melemah ke Rp 14.600/USD akibat krisis Turki