Ilmuwan: Temuan papirus kuno mengklaim Yesus menikah memang asli
Papirus itu ditulis menggunakan bahasa Koptik kuno dan berbunyi, 'Yesus berkata kepada mereka, istri saya'.
Potongan papirus kuno mengklaim Yesus mempunyai seorang istri, yang sebelumnya ditepis oleh Vatikan sebagai pemalsuan modern, telah dikonfirmasi sebagai dokumen kuno asli. Para ilmuwan dari beberapa universitas bergengsi di Amerika Serikat mengatakan papirus itu ditulis antara abad keempat dan kedelapan. Papirus adalah sejenis tanaman air dikenal sebagai bahan untuk membuat kertas pada zaman dahulu.
Fragmen dalam papirus itu ditulis menggunakan bahasa Koptik kuno dan berbunyi, 'Yesus berkata kepada mereka, istri saya' serta 'Dia akan mampu menjadi murid saya', seperti dilansir situs the Times of Israel, Jumat (11/4).
-
Bagaimana Yesus dilahirkan? Dikisahkan dalam Injil Matius dan Lukas, malaikat Gabriel datang kepada Maria untuk memberitahukan bahwa ia akan mengandung anak yang berasal dari Roh Kudus. Maria awalnya terkejut dan bertanya bagaimana hal itu mungkin terjadi, namun malaikat Gabriel memberitahunya bahwa "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah akan menaungi kamu".
-
Di mana Yesus dilahirkan? Menurut kitab Injil, Yesus lahir di Betlehem. Betlehem merupakan kota yang terletak di wilayah Yudea dan dikenal sebagai tempat kelahiran Raja Daud.
-
Di mana Yesus naik ke surga? Di Bukit Zaitun, saat itulah Yesus secara fisik meninggalkan para pengikut-Nya dan naik ke surga.
-
Kapan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami? Doa Bapa Kami secara eksplisit tercantum dalam Alkitab di Injil Matius dan Lukas yang menceritakan awal mula doa itu muncul.
-
Bagaimana Doa Bapa Kami diajarkan oleh Yesus? Doa Bapa Kami dicatat di Injil Matius 6:9-13 yang merupakan versi terpanjangnya saat Yesus mengajar muridnya di Galilea.Sedangkan di Injil Lukas 11:2-4 merupakan versi pendeknya yang diajarkan Yesus ketika Ia diminta untuk mengajarkan sebuah doa.
Sejarawan dan pemimpin agama dengan gigih berusaha untuk membuktikan dan menyangkal kredibilitas dari artefak itu, setelah papirus tersebut ditunjukkan kepada dunia sekitar 18 bulan lalu oleh Profesor Harvard Karen King. Beberapa ahli telah menyatakan jika papirus itu terbukti benar, ini dapat digunakan untuk membuktikan bahwa Yesus telah menikah bukan hidup berselibat, di mana bisa merusak salah satu ajaran utama Kekristenan.
Sebuah koran Vatikan yang marah menepis penemuan itu sebagai suatu kepalsuan dalam sebuah editorial yang ditulis oleh salah satu editor mereka, Giovanni Maria Vian, yang menulis dengan judul 'Di setiap tingkatkan, itu palsu', yang mempertanyakan keaslian dokumen itu.
Studi baru, diterbitkan di Harvard Theological Review, mengungkapkan dari hasil tes radiokarbon terbaru dilakukan terhadap dokumen itu, yang ditemukan untuk tanggal abad kedelapan Mesir, sekitar 400 tahun lebih lama dari perkiraan Profesor King, seperti dikutip the Boston Globe.
Tes tambahan juga menunjukkan bahwa komposisi kimiawi pada tinta di papirus itu konsisten dengan tinta lain yang digunakan oleh bangsa Mesir kuno, sementara dari pencitraan mikroskopis tidak menemukan tinta mencurigakan di mana para kritikus mengatakan itu menjadi bukti tinta tersebut diterapkan pada zaman lebih terkini.
Pada saat papirus itu awalnya diungkapkan, Vatikan bergabung dengan seorang peneliti Inggris dalam menyebut papirus kuno itu 'palsu'. Profesor ahli Perjanjian Baru, Francis Watson dari Universitas Durham, mengatakan fragmen itu merupakan sebuah kolase teks-teks dari Injil Thomas, disalin dan dirakit kembali dari urutan Koptik kuno yang buruk.
"Saya pada dasarnya berharap kita bisa bergerak maju dari masalah pemalsuan ke pertanyaan-pertanyaan tentang makna dari fragmen ini untuk sejarah Kekristenan, untuk berpikir tentang pertanyaan-pertanyaan seperti, 'Mengapa Yesus menikah, atau tidak, bahkan masalah? Mengapa orang mempunyai suatu reaksi luar biasa tentang hal ini?" kata Profesor King.
Papirus itu, yang kira-kira seukuran kartu nama, tampaknya telah ditulis lebih awal dari injil-injil Perjanjian Baru, yang dianggap paling awal dan karena itu menjadi sumber-sumber informasi terpercaya tentang kehidupan sang Kristus.
Profesor King berpikir teks itu disalin dari dokumen sebelumnya, mungkin ditulis dalam bahasa Yunani, dan berpikir papirus itu sangat penting dalam menunjukkan bagaimana Kekristenan menyebar melalui Mediterania.
Papirus itu sekarang telah dikaji oleh para ahli teknik elektro, kimia dan biologi dari Universitas Columbia, Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT), yang telah menyatakan bahwa perkamen itu memang sudah berusia beberapa ratus tahun, menurut koran the New York Times.
Para ilmuwan menekankan bahwa meski mereka telah mengkonfirmasi umur papirus itu, tapi dari pemeriksaan mereka terhadap perkamen itu tidak membuktikan bahwa Yesus memang menikah.
Profesor King mengatakan pada 2012 bahwa pencarian dia terhapa papirus berukuran delapan sentimeter kali empat sentimeter itu tidak menemukan bukti bahwa Yesus yang historis itu telah menikah. Tapi dia menjelaskan itu menyebabkan orang-orang mempertanyakan status perkawinan Yesus.
Profesor King awalnya menafsirkan dokumen itu sebagai sebuah perdebatan tentang kehidupan selibat. "Sekarang, ketika saya kembali membaca fragmen itu, tampaknya masalah utama yang sedang dibicarakan adalah Yesus menegaskan bahwa para istri dan kaum ibu bisa menjadi murid-murid-Nya," kata King dalam sebuah wawancara awal pekan ini.
Salah satu interpretasi papirus itu adalah jika memang papirus itu berbicara tentang istri Yesus, maka dokumen itu dapat menyebarkan keraguan atas sebuah representasi resmi selama berabad-abad dari Maria Magdalena sebagai seorang pelacur yang bertobat dan menjungkirbalikkan idel dalam Kekristenan terkait pantangan terhadap hubungan seksual.
Pada waktu papirus itu diumumkan, Profesor King mengatakan kepada majalah Smithsonian bahwa fragmen itu melemparkan keraguan pada klaim dari keseluruhan ajaran Katolik terkait hidup selibat dari para pastor yang didasarkan pada kehidupan selibat Yesus.
King mengatakan dia memperoleh papirus itu pada 2011 dari seorang donatur yang ingin identitasnya tidak disebutkan. Dia menjelaskan sang pemilik itu telah membeli papirus itu pada 1999 dari seorang kolektor yang, pada gilirannya, telah mendapatkannya di Jerman Timur sekitar tahun 1963.
Baca juga:
Papyrus yang nyatakan Yesus pernah menikah adalah otentik
Pria ateis Amerika serang teman sekamar sebab dikira Yesus
Peneliti: Yesus tidak disalib dengan tangan merentang
Papan iklan 'Yesus seorang Muslim' bikin heboh Ohio
Jempol patung Kristus Sang Penebus di Brasil rusak akibat petir