India Gempar, Perempuan Ini Hendak Melapor ke Polisi Tapi Malah Diperkosa Massal di Kantor Polisi
Seorang perempuan di India diperkosa massal di kantor polisi saat dia hendak melaporkan kasus p
India kembali diguncang kasus kekerasan seksual setelah insiden seorang dokter yang tewas usai diperkosa beberapa waktu lalu.
Kasus teranyar bermula dari tuduhan yang dilontarkan oleh seorang perempuan (32) dan tunangannya pada pekan lalu.
- Bikin Bangga, 5 Pemuda Magang Indonesia Dapat Penghargaan dari Kantor Polisi Jepang Usai Selamatkan Wanita
- Ini Tampang Pemutilasi di Garut Saat Digiring ke Kantor Polisi
- Polisi Mulai Kirim Surat Tilang ke Pemudik yang Langgar Ganjil Genap di Tol
- Baru Masuk Polri, Anggota Polisi ini Langsung Jadi 'Jenderal Bintang 4'
Akibat tuduhan itu empat pejabat polisi, termasuk tiga polisi wanita diskors dan seorang lainnya dipindahtugaskan.
Disekap dan dilecehkan
Dilansir dari laman BBC (24/9), video korban yang menceritakan kronologi kejadian saat ia diperkosa oleh polisi di Bharatpur menjadi viral di media sosial.
Perempuan itu ternyata seorang sarjana hukum yang mengelola sebuah restoran bersama tunangannya, seorang perwira militer di ibu kota negara bagian Bhubaneswar.
Dia mengatakan, setelah mereka menutup restoran sekitar pukul 01.00 dini hari, mereka mendapat gangguan dari sekelompok pria di jalan kemudian mereka mendatangi kantor polisi terdekat di Bharatpur.
Setelah mereka tiba di kantor polisi, mereka meminta polisi agar segera mengirim mobil patroli untuk mencegat orang-orang itu. Namun, polisi justru menolak.
"Polisi menolak untuk menindaklanjuti pengaduan kami, sebaliknya mereka malah menganiaya kami. Ketika saya memberitahu mereka bahwa saya adalah sarjana hukum dan tahu hak-hak saya, mereka malah semakin marah," kata dia, seperti dilansir BBC, Senin (24/9).
Bukannya mendapat perlindungan, tunangannya justru dimasukan ke dalam sel.
Dituduh mabuk dan pukuli polisi
“Saat saya menolak, dua petugas perempuan mulai menjambak rambut saya dan memukuli saya. Saya terus memohon agar mereka berhenti. Namun, mereka menyeret saya melalui koridor dan salah satu dari mereka mencoba mencekik saya. Saat melawan, mereka mengikat tangan dan kaki saya dan mengurung saya di sebuah kamar,” katanya sambil terisak.
"Seorang petugas polisi pria datang dan mulai menganiaya saya," katanya.
Media India melaporkan dengan mengutip pernyataan polisi yang mengatakan perempuan dan tunanganya tersebut ketika tiba di kantor polisi dalam keadaan mabuk dan perempuan itu bersikap agresif. Mereka menuduh perempuan itu menampar seorang polisi wanita dan menggigit petugas lainnya.
Setelah tiga hari penahanan akibat dugaan penyerangan, pengadilan tinggi kemudian membebaskan perempuan itu dengan jaminan dan mengecam polisi dan pengadilan rendah yang memenjarakannya.
Anehnya CCTV di kantor polisi tersebut tidak ada, padahal Mahkamah Agung India mewajibkan untuk menaruh CCTV di setiap kantor polisi.
Hakim setempat, Aditya Kumar Mohapatra mengatakan "Setelah memeriksa catatan dengan saksama, tampaknya tuduhan tersebut sangat serius. Tuduhan tersebut bertentangan dengan konsep masyarakat yang demokratis dan tertib. Polisi gagal mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam hukum saat menangkapnya.”
Atas peristiwa itu, banyak orang di India yang menyuarakan kemarahan mereka atas dugaan kebrutalan polisi di media sosial. Tak hanya itu, sejumlah mantan dan pejabat militer pun turut mendukung perjuangan perempuan itu dengan membagikan videonya di media sosial.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti