India Robohkan Masjid Berusia 600 Tahun, Alasannya Mengada-ada

Pemerintah India menghancurkan masjid berusia enam abad di ibu kota New Delhi, seperti disampaikan komite pengurus masjid pada Kamis. Penghancurkan Masjid Akhonji ini termasuk dalam proyek penggusuran bangunan "ilegal" dari kawasan hutan yang dilindungi, seperti dikutip dari laman Arab News, Rabu (7/2).

Penghancuran masjid ini dilakukan di tengah situasi sensitif di India, di mana para aktivis nasionalis gencar mengkampanyekan pengalihan masjid menjadi kuil-kuil Hindu.

Pengurus Masjid Akhonji mengatakan masjid tersebut berusia sekitar 600 tahun dan menampung 22 pelajar yang sekolah di madrasah atau sekolah Islam.

Masjid itu dirobohkan pada Selasa pekan lalu di hutan Mehrauli, sebuah lingkungan makmur yang dipenuhi reruntuhan berusia berabad-abad dari pemukiman sebelum Delhi modern.

Anggota komite pengurus masjid, Mohammad Zafar mengatakan kepada AFP, pihaknya tidak menerima pemberitahuan sebelum penggusuran dilakukan. Masjid dirobohkan pada malam hari.

Zafar mengatakan, banyak kuburan di kompleks masjid juga dirusak, dan tidak ada seorang pun yang diizinkan mengambil salinan Al-Qur'an atau barang lain dari dalam masjid sebelum dihancurkan.

"Banyak tokoh kami yang dihormati dan nenek moyang saya dimakamkan di sana. Tidak ada jejak kuburan di sekarang." kata Zafar.

"Reruntuhan dari masjid dan kuburan itu telah diangkut dan dibuang ke tempat entah mana."

Badan Pembangunan Delhi, lembaga yang bertanggung jawab melakukan penggusuran, tidak menanggapi permintaan komentar dari AFP.

Sejumlah polisi berjaga di luar masjid pada Kamis dan tidak memberi akses untuk masuk ke dalam masjid.

Penggusuran masjid ini dilakukan sekitar sepekan setelah Perdana Menteri Narendra Modi meresmikan kuil Hindu baru di kota Ayodhya, yang dibangun di lahan bekas masjid Babri yang bersejarah.