India Selidiki Obat Batuk yang Sebabkan 66 Anak Meninggal
WHO meminta regulator obat-obatan di dunia menghentikan penjualan obat tersebut.
Pemerintah India memerintahkan penyelidikan empat sirup obat batuk setelah dikaitkan dengan kematian 66 anak di Gambia.
Menurut keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), puluhan anak itu meninggal karena masalah ginjal. Ditemukan kadar zat toksin (beracun) "yang tidak dapat diterima" dalam sirup buatan Maiden Pharmaceuticals tersebut.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Siapa yang memimpin pengumpulan beras untuk India? Bupati Banyuwangi saat itu,R. Oesman Soemodinoto, menjadi ketua komite yang mengurus pengumpulan beras dan proses pemberangkatan kapal ke India.
-
Siapa saja yang menanam mangga di India? Para petani di India biasanya menanam mangga pada awal musim hujan, agar pohonnya bisa tumbuh indah dan kokoh.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Siapa sosok berpengaruh di Tapanuli Tengah yang keturunan India? Sosok yang berpengaruh di Tapanuli Tengah ini bernama Abdul Muthalib yang memperoleh gelar Datuk Bandaharo Kayo karena kepiawaiannya dalam berdagang.
-
Reptil purba apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di India? Ahli paleontologi di India telah berhasil mengidentifikasi dan mengklasifikasikan spesies baru dari kelompok reptil proterosuchid.
Dalam keterangannya, WHO juga meminta regulator obat-obatan di dunia menghentikan penjualan obat tersebut. Maiden Pharmaceuticals belum menanggapi masalah ini.
Pemerintah India menyampaikan dalam keterangannya seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/10), regulator pengawas obat-obatan nasional telah mulai menyelidiki hal ini setelah dihubungi WHO pada 29 September. Regulator India juga meminta WHO membagikan hasil temuannya yang menetapkan keterkaitan kematian anak-anak dengan obat tersebut.
Temuan WHO ini diumumkan setelah sampel dari empat sirup obat batuk diuji. Empat merek sirup tersebut yaitu Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
Hasil uji lab menunjukkan, empat sirup tersebut mengandung "dietilen glikol dan etilen glikol dalam kadar yang tidak dapat diterima", yang beracun bagi manusia dan bisa menyebabkan kematian ketika dikonsumsi.
WHO mengatakan sejauh ini obat tersebut baru ditemukan di Gambia, tapi kemungkinan telah didistribusikan ke negara lain.
Namun menurut pemerintah India, obat tersebut hanya diekspor ke Gambia.
Baca juga:
66 Anak Meninggal Setelah Minum Obat Batuk Buatan India
Direktur WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Dekat
WHO: Ada 1 Juta Kematian karena Covid-19 di 2022
Dua Orang Meninggal di Ghana karena Virus Marburg yang Sangat Menular
6.000 Lebih Kasus Cacar Monyet Dilaporkan di 58 Negara, WHO Gelar Rapat Darurat
WHO Catat Lebih dari 3.200 Kasus Cacar Monyet di Seluruh Dunia
Afrika Selatan Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertama, Tidak Terkait Perjalanan