ISIS potong gaji anggota jadi cuma Rp 1,5 juta per bulan

Pengumuman itu muncul setelah ISIS dibombardir pasukan koalisi dan wilayah kekuasaan mereka berkurang.

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengumumkan mereka memotong gaji para anggotanya sebanyak 50 persen menjadi hanya Rp 1,5 juta per bulan lantaran wilayah kekuasaan mereka berkurang dan serangan udara pasukan koalisi memporak-porandakan ladang minyak mereka.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (19/1), sebuah dokumen yang dirilis oleh divisi keuangan ISIS di Raqqa, Suriah, mengungkapkan kelompok ekstremis itu memotong gaji para militannya dengan alasan "keadaan luar biasa".

Selebaran pengumuman itu diedarkan oleh Baitul Mal, Kementerian Keuangan ISIS. Meski tidak disebutkan alasan sebenarnya dari pemotongan gaji itu tapi diyakini hal itu disebabkan kekalahan ISIS setelah dibombardir pasukan koalisi belakangan ini.

"Karena keadaan luar biasa yang dialami ISIS saat ini, diputuskan gaji para mujahidin dipotong setengahnya dan ini berlaku bagi siapa pun, tanpa pengecualian, apa pun posisinya," bunyi selebaran itu.

Surat kabar the Jerusalem Post melaporkan dalam dokumen itu juga disebutkan distribusi zakat tidak akan terpengaruh dengan keadaan ini.

Sebulan lalu pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat membombardir fasilitas ladang minyak ISIS secara besar-besaran.

Pasukan militer Irak juga berhasil merebut kembali Kota Ramadi, Provinsi Anbar, setelah dikuasai ISIS selama beberapa bulan.

Pekan lalu pasukan koalisi juga mengebom pusat Baitul Mal di Mosul, menghancurkan jutaan dolar uang yang disimpan di sana.

Baca juga:
ISIS bantai 300 warga sipil Suriah
ISIS ada karena kebijakan Amerika yang keliru
4 Alasan penanganan terorisme di Sarinah panen pujian dunia
Ini aksi Densus 88 gerebek rumah terduga teroris di Cirebon
Suzuki APV ini ditahan polisi gara-gara berpelat D 1515 IS