ISIS sebar foto kejahatan perang hancurkan kuil bersejarah Romawi
Bangunan 1.800 tahun dihancurkan, dianggap berhala. Arkeolog sepuh menjaga Kota Palmyra turut dipenggal ISIS
Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) terus melanjutkan aksi keji menghancurkan cagar budaya dunia. Kali ini yang menjadi korban adalah Kuil Baal Shamin, di kawasan kota kuno Palmyra, Provinsi Homs, Suriah.
Di jejaring sosial militan, beredar gambar-gambar peledakan kuil Baal Shamin tanpa keterangan tanggal. Bangunan era Romawi itu dipasangi bom di bagian dalam, serta di tiang-tiang. Gambar selanjutnya menunjukkan ledakan mengepul, menutupi nyaris seluruh bagian kuil. Diperkirakan peledakan ini sudah dilakukan bulan lalu.
-
Apa yang ditemukan di situs Neolitikum Tell Qarassa di Suriah? Di situs Neolitikum Tell Qarassa di Suriah saat ini, banyak kuburan yang digali selama proyek penggalian pada tahun 2009 dan 2010. Koordinasi penggalian ini merupakan upaya bersama oleh tim Spanyol-Prancis, termasuk mahasiswa dari Suriah.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Mengapa Situs Arkeologi Jumeirah Era Islam penting? Situs ini menyoroti peran penting kawasan Jumeirah sebagai pusat komersial utama antara Oman, Semenanjung Arab, Mesopotamia, dan Timur Jauh.
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di lokasi pagar sisi utara Istana Majapahit? Arkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit. Hal itu berlangsung usai tahun 2023 lalu sempat terkendala pembebasan lahan di Jatirejo.
-
Di mana situs Kerajaan Sriwijaya ditemukan? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Seri foto itu, menurut Badan Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sesuai dengan laporan yang mereka terima dari warga setempat bahwa Palmyra diledakkan secara sistematis. Lembaga ini menyebut ISIS melakukan kejahatan perang merujuk konvensi internasional, karena menghilangkan akses rakyat Suriah mempelajari kebudayaan leluhurnya.
"Kuil itu adalah simbol keragaman budaya Suriah yang sudah dibangun 1.800 tahun lalu. Sekarang saya melihat Palmyra dihancurkan dengan mata kepala sendiri," kata Maamoun Abdulkarim, Kepala Departemen Kepurbakalaan Suriah, seperti dilansir International Business Times, Rabu (26/8).
Baal Shamin adalah tempat pemujaan dewa langit yang dulu dipercayai rakyat Suriah sebelum masuknya Islam. Kuil ini bagian dari kota kuno Palmyra yang dikuasai Kekaisaran Romawi pada abad pertama, lantas menjadi bagian Kerajaan Bizantium.
Palmyra berkembang menjadi metropolis yang menyerap banyak kebudayaan, kerap dijuluki 'Mutiara dari Gurun'. Kota ini memiliki arsitektur Romawi, menyimpan naskah-naskah ilmu pengetahuan dari Yunani, serta ukiran-ukiran gaya Persia.
Selain kuil pemujaan dewa langit, situs sejarah ini masih menyisakan pilar-pilar kerajaan, panggung teater, serta ratusan patung. ISIS kabarnya telah menghancurkan patung singa di kawasan masuk kuil, serta bangunan bagian tengah komplek. Penghancuran di Palmyra maupun bangunan bersejarah lain, menurut militan, untuk menghapuskan berhala.
Minggu lalu, ISIS memenggal Khaled Asaad (82), arkeolog yang menjaga kawasan Palmyra. Para pejuang khilafah menggantung jasadnya di depan pintu gerbang kota kuno itu.
Abdulkarim mengatakan pihaknya cuma sanggup menyelamatkan beberapa patung bernilai sejarah tinggi ke lokasi aman. "Saya sejak lama sudah mengatakan hanya tunggu waktu sampai ISIS mulai beralih menghancurkan peninggalan sejarah," ungkapnya.
Sejak ISIS menguasai Homs pada 21 Mei, para pemerhati sejarah dunia khawatir pada nasib Palmyra. Sebelum perang melanda Suriah, saban tahun 150 ribu turis mengunjungi kawasan yang berjarak 210 kilometer dari Ibu Kota Damaskus itu.
(mdk/ard)