Israel Bom Dua Sekolah PBB di Gaza, 80 Persen Korban Terbunuh Adalah Anak-Anak
Sekolah ini dijadikan tempat pengungsian oleh warga Gaza yang kehilangan rumah akibat serangan brutal Israel.
Israel Bom Dua Sekolah PBB di Gaza, 80 Persen Korban Terbunuh Adalah Anak-Anak
Pasukan penjajah Israel mengebom dua sekolah PBB, Hassan Salama dan Al-Nasr di Kota Gaza barat pada Minggu (4/8). Sedikitnya 30 warga Palestina terbunuh dalam serangan brutal ini dan melukai puluhan lainnya.
- Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, Puluhan Warga Palestina Terbunuh dan Banyak Potongan Tubuh Berserakan di Lantai
- Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, 12 Warga Palestina Terbunuh dan Masih Banyak Terjebak di Bawah Reruntuhan
- Israel Bom Sekolah dan Rumah Sakit di Gaza, 40 Pengungsi Palestina Terbunuh
- Israel Bom Sekolah PBB di Gaza, 70 Persen Korban Tewas Anak-Anak dan Perempuan
Jumlah korban ini disampaikan direktur rumah sakit di Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Marwan al-Hams kepada Al Jazeera.
Dari seluruh korban tewas dan terluka, 80 persen di antaranya adalah anak-anak, berdasarkan data Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (5/8).
Dua sekolah tersebut dijadikan pengungsian oleh warga Palestina. Kini kondisinya hancur.
"Ini adalah skenario sama yang telah kami lihat dalam beberapa hari terakhir. Hal yang kita ketahui faktanya saat ini adalah ada konsentrasi serangan di pusat-pusat evakuasi. Yang paling mengkhawatirkan terkait hal ini adalah militer Israel tidak memberikan peringatan sebelumnya kepada orang-orang di dalam pusat-pusat evakuasi ini," jelas Hani Mahmoud dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Deir el-Balah.
Mahmoud menyatakan, sebagian besar bangunan yang dijadikan tempat pengungsian di Gaza adalah sekolah, karena sekolah satu-satunya tempat yang luas yang tersedia untuk menampung banyak orang.
Pengeboman sekolah pada Minggu ini menyusul pengeboman sebuah sekolah yang dilakukan penjajah Israel pada Sabtu.
Nebal Farsakh dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Al Jazeera, serangan pada Minggu ini menjadi bukti lainnya bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.
"Dua sekolah ini menampung warga sipil pengungsi yang terpaksa berpindah-pindah berkali-kali, dan bahkan sekarang mereka terpaksa menyelamatkan diri lagi setelah serangan ini," jelasnya.
"Israel telah secara sistematis menargetkan warga sipil."
Militer Israel berdalih sekolah tersebut digunakan Batalion Al-Furqan Hamas sebagai tempat persembunyian dan pusat komando. Namun penjajah ini tidak menyertakan bukti apapun atas tuduhannya.
Sejak perang genosida berlangsung di Gaza, Israel telah membunuh sedikitnya 39.583 warga sipil Palestina dan melukai 91.398 orang lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.