Media Israel Sebut 10.000 Tentara Tewas dan Terluka di Gaza, Jauh Lebih Besar dari Data Resmi Pemerintah 'Hanya' 690
Setiap bulan, 1.000 tentara dimasukkan ke departemen ehabilitasi militer Israel.
Media Israel Sebut 10.000 Tentara Tewas dan Terluka di Gaza, Jauh Lebih Besar dari Data Resmi Pemerintah 'Hanya' 690
Koran Israel, Yedioth Ahronot melaporkan, sebanyak 10.000 tentara Israel mati dan terluka dalam perang genosida mereka yang berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam laporan yang diterbitkan pada Minggu (4/7), Yedioth Ahronoth menyoroti sekitar 1.000 tentara yang terluka secara fisik dan mental dimasukkan ke departemen rehabilitasi militer Israel setiap bulan, menurut data departemen tersebut.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dari data yang diungkap militer Israel, yang menyebut hanya sekitar 690 tentara yang tewas sejak 7 Oktober 2023. T
Koran tersebut menambahkan, terlepas dari tingginya angka kematian tentara ini, baik Knesset maupun pemerintah Israel melanjutkan penyusunan ulang dan pengesahan undang-undang untuk memperluas wajib militer, sehingga membuat tentara reguler berada dalam keadaan sangat frustrasi, seperti dikutip dari Al Mayadeen, Senin (5/8).
Yedioth Ahronoth mengutip pernyataan ayah seoranag tentara dari brigade elit Nahal, yang dikerahkan dalam invasi ke Rafah di Gaza selatan. Ayah tentara ini sangat khawatir dengan kondisi tentara penjajah Israel.
"Situasi seperti itu tidak pernah terjadi dalam sejarah perang Israel, bahkan tidak di tahun 1948," ujarnya, dia melanjutkan, "di mana para tentara berperang di bawah kondisi yang tidak baik selama 10 bulan berturut-turut."
Surat kabar tersebut juga melaporkan, tentara wanita yang ditempatkan di Dataran Tinggi Golan bagian utara diinformasikan tiba-tiba dalam beberapa hari terakhir bahwa tugas mereka akan diperpanjang empat bulan tambahan, meskipun mereka dijadwalkan ditarik pada September.
Pada 12 Juli, Kabinet Israel menyetujui keputusan untuk memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun, karena kekurangan personel. Keputusan ini akan diajukan ke pemerintah untuk persetujuan dan akan disahkan menjadi undang-undang dalam sidang paripurna di Knesset.