Israel Gempur Kota Terpadat di Gaza, Ratusan Warga Palestina Tewas
Israel Gempur Kota Terpadat di Gaza, Ratusan Warga Palestina Tewas
Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah
-
Apa yang dilakukan Israel di Rafah? Israel tanpa henti membombardir kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada Rabu (8/5), di mana lebih dari 1 jura warga Palestina terjebak di sana dan harus menghadapi bahaya mematikan setelah pasukan penjajah Israel menguasai kota perbatasan tersebut sehari sebelumnya.
-
Apa yang terjadi jika Israel menyerang Rafah? "Tidak peduli seberapa sering mereka mengancam, kami tidak akan berpindah lagi, dan Insyaallah, kami akan menang. Kami akan bertahan dan tetap sabar."
-
Apa alasan Israel mengancam menyerang Rafah? Tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan dia mempertimbangkan untuk melanjutkan rencana tersebut dengan dalih untuk "membasmi Hamas".
-
Di mana warga Palestina di Gaza mengungsi ketika Israel mengancam menyerang Rafah? Sekitar 1,5 juta warga Palestina, sebagian besar pengungsi, terjebak di kota kecil Rafah di Gaza selatan. Mereka kehilangan rumah mereka di daerah lain di Gaza karena gempuran brutal Israel sejak 7 Oktober, yang telah menewaskan lebih dari 28.000 orang.
-
Bagaimana kondisi warga Palestina di Rafah saat ini? Di tengah situasi ini, ketakutan dan kepanikan menghantui warga Palestina di Rafah. Ada warga yang harus mengungsi beberapa kali dan kini tidak tahu harus menuju kemana lagi karena tidak ada lagi tempat aman di Gaza.
-
Bagaimana Brigade Al-Qassam merespon serangan Israel di Rafah? Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan pada Rabu, para pejuangnya terlibat dalam bentrokan sengit dengan tentara Israel yang memasuki Rafah timur.
Israel Gempur Kota Terpadat di Gaza, Ratusan Warga Palestina Tewas
Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah hingga menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
Dilansir laman Aljazeera, Senin (12/2), sejumlah laporan menyebut jumlah korban berbeda dari serangan sebelum fajar itu.
Kantor berita AFP mengatakan serangan itu menewaskan 52 orang sementara Reuters menyebut 37 orang tewas. Keduanya mengutip pejabat kesehatan di Gaza. Sementara kantor berita WAFA Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas.
- Israel Kembali Membom Masjid di Gaza, ini Potretnya Kejahatannya Begitu Jelas Terpampang
- Bikin Merinding, Potret Ketaatan & Khusyuknya Warga Palestina Sholat Berjamaah di Tengah Reruntuhan Masjid
- "Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"
- Menteri Israel Serukan Tentara Tembak Anak-Anak dan Perempuan Gaza yang Dekati Perbatasan
Sejumlah pejabat Palestina mengatakan serangan udara Israel mengenai 14 rumah dan tiga masjid di Rafah.
Wilayah Rafah yang berbatasan dengan Mesir menjadi lokasi pengungsian warga Palestina di Gaza yang selama ini dianggap tempat terakhir yang cukup aman. Ada 1,4 juta lebih penduduk Gaza di Rafah, lebih dari separuh dari total penduduk Gaza.
Stasiun televisi Aljazeera melaporkan sedikitnya 63 orang tewas dalam serangan di masjid itu. Sebuah pernyataan dari kelompok Hamas menyebut lebih dari 100 orang tewas di kota terpadat di Gaza itu.
Militer Israel mengatakan mereka menargetkan sejumlah lokasi di Distrik Shaboura. Pihak Israel juga mengatakan mereka menyelamatkan dua sandera yang selama ini ditawan Hamas di Rafah.
Pejabat militer Israel mengatakan kedua sandera itu adalah Fernando Simon Marman dan Louis Har. Keduanya dalam kondisi baik.
Hamas sebelumnya memperingatkan serangan Israel di Rafah bisa membatalkan negosiasi pembebasan sandera di Gaza.
"Pasukan pendudukan Nazi menyerang Kota Rafah malam ini dan menyebabkan lebih dari seratus orang syahid. Tindakan ini kelanjutan dari genosida perang dan upaya pemindahan paksa rakyat Palestina," kata pernyataan Hamas.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemarin mengingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar tidak melancarkan serangan ke Rafah tanpa "rencana matang dan bisa dieksekusi" untuk memastikan keselamatan warga sipil yang berlindung di kota itu.