Israel Jebak 100.000 Warga Palestina di Zona Pemusnahan Massal Gaza, Dikepung Tank Lewat Darat dan Dibom dari Udara
Israel juga mengancam akan membuat warga Gaza utara kelaparan jika mereka tak mau meninggalkan rumah mereka.
Pasukan penjajah Israel semakin brutal menyerang warga sipil di Gaza utara, Palestina. Tank-tank pasukan penjajah merangsek semakin dalam ke wilayah terisolasi tersebut, menjebak 100.000 warga sipil pada Senin (28/10).
Tak hanya mengepung mereka dengan tank, pasukan penjajah juga mengebom warga sipil yang terjebak ini dari udara, seperti dikutip dari The Cradle, Rabu (30/10).
- Serangan Israel Makin Dahsyat, Gaza Utara Terisolasi dan Bantuan Tak Bisa Masuk
- Kejinya Israel Serang Tenda Pengungsi Hingga Warga Gaza Banyak yang Terbakar Hidup-Hidup
- Tentara Israel Mengaku Jika Merasa Bosan Mereka Tembaki Warga Palestina di Gaza Sesuka Hati, Biarkan Mayat-Mayat Berserakan di Jalan
- Israel Tembaki Ratusan Warga Gaza dengan Tank Saat Sedang Antre Bantuan, 20 Tewas
Badan Kedaruratan Sipil Palestina menyampaikan, sekitar 100.000 orang terjebak di Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Hanouun tanpa persediaan obat-obatan serta makanan akibat pengepungan pasukan Israel. Badan ini juga mengatakan pihaknya terpaksa mengakhiri operasional karena Israel terus menyerang wilayah Gaza utara tanpa henti selama tiga pekan.
"Pasukan Israel mengepung sekolah-sekolah dan tempat pengungsian lainnya yang menampung keluarga-keluarga pengungsi, memerintahkan mereka pergi sebelum mengumpulkan para pria dan mengusir perempuan dan anak-anak keluar dari daerah tersebut menuju Kota Gaza dan selatan," jelas warga dari Gaza utara kepada Reuters.
Namun, lapor Reuters, hanya beberapa keluarga yang melarikan diri ke Gaza selatan seperti yang diperintahkan tentara Israel. Mayoritas warga bersikeras menuju Kota Gaza karena takut Israel tidak akan mengizinkan mereka kembali ke rumah mereka jika mereka melarikan diri ke selatan melewati Koridor Netzarim yang dikendalikan tentara Israel.
Menolak Diusir
Reuters melaporkan, warga telah menuliskan wasiat jika mereka terbunuh akibat pengeboman tanpa henti pasukan penjajah dan mengatakan mereka lebih memilih mati daripada terusir dari rumah-rumah mereka.
"Ketika dunia sibuk dengan omong kosong gencatan senjata beberapa hari (di Gaza), penjejah Israel memusnahkan Gaza utara dan mengusir penduduknya," kata seorang warga Jabalia kepada Reuters.
"Tapi baik Netanyahu maupun Eiland (Giora Eiland, kepala Dewan Keamanan Nasional Israel) tidak akan bisa mengusir kami dari Gaza utara."
Buat Warga Sipil Kelaparan
Militer Israel berdalih mereka ingin menghancurkan Hamas dan mengklaim telah menangkap 100 "terduga anggota Hamas" selama penggerebekan di rumah sakit Kamal Adwan di kamp Jabalia. Pejabat rumah sakit mengatakan, pasukan Israel menangkap pegawai rumah sakit, pasien, dan warga yang mengungsi di dalam kompleks rumah sakit.
Pada Senin, pasukan penjajah Israel melakukan sejumlah serangan udara di seluruh Gaza, membunuh lima orang. Sejak perang genosida berlangsung di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 43.000 warga Palestina.
Menurut para tentara Israel, mereka sedang melaksanakan rencana untuk mengusir warga sipil Palestina dari Gaza utara dan membuat warga sipil kelaparan serta anggota Hamas yang tetap tinggal dengan menghentikan seluruh distribusi bantuan makanan dan air.