Israel Kembali Bikin Video Rekayasa Klaim Anggota Hamas di Gaza Tertangkap
Pada 7 Desember, pasukan Israel menculik puluhan pria Gaza dari jalan pasar di Beit Lahia, Gaza utara.
Yang mereka tangkap adalah warga Gaza, bukan anggota Hamas.
Israel Kembali Bikin Video Rekayasa Klaim Anggota Hamas di Gaza Tertangkap
Pada 7 Desember, pasukan Israel menculik puluhan pria Gaza dari jalan pasar di Beit Lahia, Gaza utara. Pria-pria itu dipaksa melepaskan pakaian dan hanya memakai celana dalam kemudian disuruh duduk berbaris di jalan. Mereka lalu digeledah dan dipermalukan sebelum dibawa dengan truk ke lokasi yang tidak diketahui.
Israel mengklaim para pria tersebut adalah pejuang Hamas yang menyerah dan merilis rekaman yang menampilkan salah satu pria hampir telanjang berjalan menuju tentara sambil membawa senapan Kalashnikov di atas kepalanya.
- Israel Sebar Video Pejuang Hamas Menyerah & Serahkan Senjata, Ternyata Sosok Aslinya Tukang Bengkel
- Video Mengerikan di Gaza, Mayat-Mayat Korban Serangan Israel Masih Tergeletak di Jalanan, Tak Ada yang Menguburkan
- Video: Warga Ungkap Tentara AS Ikut Bantu Israel Serang Gaza
- Video Detik-Detik Kamp Jabalia di Gaza Dihantam 6 Bom Israel, Banyak Anak-Anak Panik
Dalam video tersebut, pria tersebut memegang senapan di tangan kirinya di atas kepala.
Namun, muncul video lain yang menunjukkan adegan yang sama, namun kali ini pria tersebut memegang senjata di tangan kanannya, menunjukkan adegan itu direkam beberapa kali.
Hal ini menunjukkan kemungkinan pasukan Israel menyusun adegan rekayasa anggota Hamas menyerah dengan menggunakan warga sipil Palestina yang ditangkap.
Pria yang terlihat menyerah dengan senjata tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Munir Qeshta al-Masry, pemilik toko aluminium di Beit Lahia yang tidak memiliki kaitan dengan gerakan Hamas.
Banyak pria lain yang tertangkap dan terlihat dalam rekaman tersebut juga diidentifikasi sebagai warga sipil, termasuk reporter Al-Araby Al-Jadeed, Diaa al-Kahlout bersama saudara laki-lakinya dan kerabat lainnya.
Kakak perempuan Kahlout mengatakan saudara laki-lakinya dipaksa meninggalkan putrinya yang cacat berusia tujuh tahun dengan todongan senjata.
Dia menambahkan, orang-orang tersebut dibawa pergi, ditelanjangi dan dipukuli oleh pasukan Israel. Anggota Biro Politik Hamas Izzat al-Rishq menanggapi dalam sebuah pernyataan, dengan mengatakan, “Pahlawan Al-Qassam tidak menyerah dan kebohongan penjajah tidak menipu siapa pun.
Penayangan gambar dan adegan warga sipil yang tidak berdaya di Gaza, setelah menahan mereka dan meletakkan senjata di samping mereka, tidak lain hanyalah salah satu bagian permainan yang terbuka dan menggelikan, yang selalu dibuat oleh penjajah untuk menciptakan kemenangan atas kelompok perlawanan.”
Video penyerahan diri yang direkayasa ini muncul ketika media Israel mulai menyadari kerugian signifikan yang diderita oleh pasukan Israel selama kampanye darat di Gaza.