Israel Lagi-Lagi Bom Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza, 90 Warga Palestina Tewas
Lebih dari 100 orang dilaporkan terluka dan masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Lebih dari 100 orang dilaporkan terluka dan masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
- Mantan Pimpinan Militer Israel Akui Negaranya Kalah Perang Lawan Hamas, Netanyahu Harus Dilengserkan
- Israel Akui 19 Sipir Penjaranya Pukuli Tahanan Palestina Hingga Tewas
- 4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza
- Warga Gaza Sudah Sangat Kelaparan, Terpaksa Jarah Truk Bantuan di Perbatasan Rafah
Israel Lagi-Lagi Bom Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza, 90 Warga Palestina Tewas
Israel kembali mengebom kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza, Palestina pada Minggu. Setidaknya 90 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan, serangan itu menghantam blok tempat tinggal milik keluarga al-Barsh dan Alwan di kota Jabalia, seperti yang dilaporkan media Palestina, Wafa.
Sumber: Al Jazeera
Wafa melaporkan, perempuan dan anak-anak termasuk dalam korban tewas, dan puluhan orang lainnya masih hilang.
Tim pertolongan pertama dan warga setempat mencari korban luka, dan lebih banyak mayat diduga masih berada di bawah reruntuhan. Banyak dari mereka yang terluka, termasuk anak-anak, dibawa ke pusat medis terdekat, yang sudah kelebihan beban pasien.
Putra Dawoud Shehab, juru bicara kelompok Jihad Islam Palestina, termasuk dalam korban tewas, kata pejabat kelompok itu kepada kantor berita Reuters.
“Kami yakin jumlah orang tewas di bawah reruntuhan sangat besar tetapi tidak ada cara untuk mengangkat reruntuhan dan mengeluarkan mereka karena intensitas tembakan Israel,” ucapnya melalui telepon.
Petugas medis di Deir el-Balah di Gaza tengah mengatakan setidaknya 12 warga Palestina tewas dan puluhan terluka, sedangkan di Rafah di Gaza selatan, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menewaskan setidaknya empat orang.
Sementara itu, Israel juga meningkatkan serangan artileri di Gaza selatan. Mereka menghantam kota-kota Khan Younis dan Rafah, di mana sebagian besar warga Palestina yang terusir berlindung.
Peningkatan bombardir di Gaza selatan memperburuk situasi kemanusiaan. Orang-orang kelaparan berebut makanan dan air, sampai terpaksa harus menjarah dari truk bantuan.
Israel pada Minggu mengatakan akan membuka kembali Penyeberangan Karem Abu Salem di timur, tetapi belum jelas apakah pasokan bantuan bisa melintasi penyeberangan tersebut.
PBB memperkirakan 1,9 juta orang atau sekitar 80 persen dari populasi Gaza mengungsi akibat agresi Israel.
“Saya tidak akan terkejut jika orang-orang mulai mati kelaparan, atau dilanda kelaparan, penyakit, kekebalan tubuh yang lemah,” ujar Philippe Lazzarini, kepala Badan Pengungsi Palestina PBB, UNRWA.
Sekitar 19.000 warga Palestina tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Israel mengatakan 1.147 orang tewas di wilayahnya pada hari itu.