Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
- Serangan Israel Makin Dahsyat, Gaza Utara Terisolasi dan Bantuan Tak Bisa Masuk
- Serangan Udara Israel Tewaskan 17 Warga Palestina di Gaza, Termasuk 4 Anak-Anak dan Satu Bayi Kepalanya Terpenggal
- "Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"
- Warga Israel di Perbatasan Halangi Puluhan Truk Bantuan Masuk ke Gaza
Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
Israel akan mengakhiri serangan daratnya di Jalur Gaza, Palestina dan akan memulai fase perang baru dalam beberapa pekan mendatang. Menurut laporan Otoritas Penyiaran Israel, pasukan penjajah akan fokus melanjutkan serangan udara di Gaza.
"Tentara Israel sedang bersiap untuk pindah ke fase ketiga pertempuran di Gaza dalam beberapa pekan ke depan," jelas laporan tersebut mengutip beberapa sumber.
Sumber: The Cradle
Fase ketiga ini termasuk mengakhiri serangan darat, mengurangi pasukan, dan demobilisasi pasukan cadangan.
Laporan tersebut menyebutkan, fase baru ini akan fokus pada pengeboman besar dan pembentukan "zona penyangga" di dekat perbatasan Gaza, sesuai dengan tujuan Israel sejak lama.
Walaupun sumber tersebut mengklaim tentara Israel berhasil merebut sebagian besar wilayah Gaza utara, pertempuran dengan kelompok perlawanan Palestina semakin memanas di Gaza utara dan selatan.
Laporan ini muncul beberapa hari setelah pasukan elit Brigade Golani mundur dari Gaza untuk "mengorganisir kembali barisannya". Brigade Golani menghadapi kekalahan besar ketika bertempur dengan Brigade Al-Qassam, Brigade Quds, dan kelompk perlawanan lainnya di Gaza. Menurut pensiunan jenderal Israel, pasukan elit itu kehilangan seperempat tentaranya.
Pengumuman fase baru ini yang melibatkan serangan udara ini disampaikan ketika Amerika Serikat terus menerus meminta kampanye pembersihan etnis atau genosida yang dilakukan Israel di Gaza dikurangi dalam beberapa pekan mendatang.
Pejabat AS tanpa henti menyarankan Israel menghindari pembunuhan warga sipil untuk mempertahankan dukungan internasional. Namun, jika fase baru ini tetap berlanjut dan Israel terus membombardir Gaza, korban sipil akan terus bertambah.
Menurut laporan Associated Press pada 21 Desember, agresi Israel di Gaza menyebabkan kehancuran yang lebih besar daripada apa yang terjadi di Aleppo, Suriah antara tahun 2012 dan 2016, lebih parah dari kehancuran di Mariupol, Ukraina, dan secara proporsional lebih parah dari pemboman Sekutu terhadap Jerman pada Perang Dunia II.
Dengan tingkat kematian tidak kurang dari 355 warga sipil per hari – sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak – agresi Israel di Gaza berada di urutan teratas dalam serangan pengeboman paling modern.