Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.
- Tentara Israel Akui Sengaja Bantai Warga Sipil di Gaza, Dari 200 yang Dibunuh Hanya 10 Mayat Terkonfirmasi Hamas
- Hamas Rekrut Ribuan Pejuang Baru di Gaza, Pasukan Penjajah Israel Makin Terpojok dan Banyak Menderita Stres
- Takut Sama Hamas, Tentara Israel Ramai-Ramai Menolak Kembali Berperang di Gaza
- Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata
Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
Pasukan penjajah Israel kemungkinan harus meninggalkan Halur Gaza, Palestina, sebelum tujuan militer utama mereka tercapai yaitu melenyapkan Hamas. Hal ini disampaikan media Israel, Ynet dalam laporannya.
Jurnalis dan pengamat politik serta militer Israel, Ronen Bergman menulis, dia berbicara dengan pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya, di mana pejabat tersebut membahas soal invasi Israel di Gaza.
Sumber: Al Mayadeen
Pejabat tersebut mengungkapkan, dia merasa mual dan muak setiap selesai berbicara dengan beberapa pejabat dari pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yaitu karena instruksi yang diterimanya mengenai invasi yang sedang berlangsung, yang menurut pejabat tersebut tujuannya adalah "penghancuran infrastruktur, kemampuan, dan kekuasaan Hamas", serta pembebasan semua tawanan.
Invasi tersebut, lanjutnya, diluncurkan untuk menekan pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan pembebasan tawanan.
Foto: Screen grab video Brigade Al-Qassam
Kendati banyak mengalami kekalahan, pejabat Israel bersikeras serangan darat harus berlanjut, salah satu tujuannya adalah menekan Sinwar agar sepakat dengan perjanjian yang bisa diterima Israel.
Bergman mengatakan, hal ini mengingatkan kita pada situasi sebelum perang tahun 2006 di Lebanon, di mana Israel mengklaim pada hari-hari sebelum agresi bahwa mereka memiliki cukup senjata untuk melumpuhkan dan menghancurkan kemampuan Hizbullah untuk menyerang sasaran Israel.
Israel mengklaim Hizbullah hanya memiliki beberapa Katyusha dan tidak dapat mencapai pasukan pendudukan Israel. Kenyataannya, ternyata ada banyak Katyusha.
“Ini bukan tentang melihat ke belakang atau kesimpulan yang hanya bisa dicapai setelah kejadian tersebut terjadi,” katanya, seraya mengatakan bahwa media telah memperingatkan sebelum invasi ke Gaza agar tidak menyesatkan Israel tentang kemudahan melakukan agresi darat.
Dia menekankan, siapa pun yang merencanakan Israel bertahan di Gaza tidak memiliki kecerdasan dan informasi umum tentang peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya, baik pada masa pendudukan Israel atau di tempat lain di seluruh dunia.
Menurut Bergman, dunia tidak akan membiarkan penjajah Israel diam di Gaza. Tekanan internasional, lanjutnya, bersama dengan banyaknya tentara yang tewas di tangan Hamas akan membuat pasukan Israel mundur jauh lebih cepat.
Bergman juga tidak segan mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel kemungkinan besar akan mengakhiri pertempuran bersenjata putaran pertama mereka tanpa mencapai tujuan pertama agresi mereka di Gaza.