Isu Sektarian India di Tengah Pandemi Covid-19, Dokter Tolak Rawat Pasien Muslim
Seorang dokter di daerah Mathura, Uttar Pradesh, India, diduga menolak pasien dari kalangan Muslim, mengatakan: "Kami hanya akan merawat yang Hindu, bukan Muslim."
Seorang dokter di daerah Mathura, Uttar Pradesh, India, diduga menolak pasien dari kalangan Muslim, mengatakan: "Kami hanya akan merawat yang Hindu, bukan Muslim."
Sejumlah aktivis mengatakan, dokter itu tertangkap tengah menolak sejumlah pasien Muslim. Persoalan ini adalah aksi dugaan sektarianisme terbaru di dunia kesehatan India selama pengurungan (lockdown) nasional karena virus corona.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Lempeng India terbelah menjadi dua? Delaminasi berarti bagian lempeng yang lebih tinggi akan menjelaskan ketinggian Tibet yang sangat tinggi, sedangkan bagian yang lebih rendah akan turun menjadi mantel bumi.
Sebuah video dibagikan di media sosial menunjukkan tindakan dokter tersebut.
Video ini muncul di tengah laporan pada pertengahan April sebuah rumah sakit di India menempatkan pasien Muslim Covid-19 di bangsal terpisah dari pasien Hindu. Pemisahan ini diduga atas instruksi pemerintah negara bagian.
Dr. Gunvant H Rathod, dari Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, mengatakan, mereka diberikan perintah resmi pemerintah untuk memisahkan pasien baru berdasarkan keyakinan mereka.
"Secara umum, ada bangsal terpisah untuk pasien laki-laki dan perempuan. Tapi di sini, kami membuat bangsal terpisah untuk pasien Hindu dan Muslim," jelasnya dikutip dari The Indian Express.
"Itu keputusan pemerintah dan Anda bisa bertanya kepada mereka," tambahnya.
Wakil Kepala Menteri dan Menteri Kesehatan Nitin Patel mengatakan dia tak tahu menahu mengenai persoalan ini.
"Saya tidak mengetahui keputusan seperti itu (pemisahan bangsal sesuai agama). Secara umum, ada bangsal terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Nanti saya tanyakan," jelasnya.
Seorang pasien mengatakan kepada The Indian Express: "Pada Minggu malam, nama-nama 28 orang yang dirawat di bangsal pertama dipanggil. Kami kemudian dipindahkan ke bangsal lain (C-4)."
"Sementara kami tidak diberi tahu mengapa kami dipindah, semua nama yang dipanggil milik satu komunitas. Kami berbicara dengan satu anggota staf di lingkungan kami hari ini dan dia mengatakan ini dilakukan untuk 'kenyamanan kedua komunitas."
Perempuan Muslim Donorkan Darah untuk Pasien Hindu
Sementara itu di tempat lain, seorang perempuan Muslim mendonorkan darahnya kepada seorang pasien kritis Hindu setelah berbuka puasa.
Dilaporkan Hindustan Times, Alisha Khan (29) dihubungi perwakilan sebuah LSM pekan lalu, dan langsung setuju untuk mendonorkan darahnya. Setelah berbuka puasa, Alisha Khan mendatangi rumah sakit daerah dan mendonorkan darahnya untuk Vijay Rastogi.
"Vijay Rastogi, seorang pemilik toko inverter-baterai menderita infeksi hati yang serius sejak lama. Beberapa hari yang lalu kondisinya memburuk dengan penurunan tajam kadar hemoglobin. Dokter menyarankan anggota keluarganya untuk mencari kantong darah tetapi meskipun beberapa upaya di berbagai bank darah di Kheri, mereka tidak bisa mendapatkan darah 'O negatif'," jelas aktivis sosial, Tripti Awasthi, dilansir dari Alaraby, Jumat (8/5).
Keluarga kemudian menghubungi LSM tersebut, yang kemudian menghubungi Alisha.
"Ketika saya menyampaikan padanya soal kondisi tersebut, dia setuju. Dia senang darahnya akan membantu seseorang di bulan suci Ramadan," kata perwakilan Jaspal Singh Pali kepada Hindustan Times.
(mdk/bal)