Jurnalis muslimah dipaksa lepas jilbab di bandara Prancis
Jurnalis muslimah dipaksa lepas hijab di bandara Prancis. Dia wartawan muslim keturunan Yordania-Palestina. Dia juga diancam akan dideportasi jika tidak melepas jilbabnya.
Memakai pakaian tertutup di negara yang bukan mayoritas muslim tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang mereka yang berjilbab terpaksa melepasnya karena harus berhadapan dengan regulasi tertentu di negara yang dikunjungi.
Hal serupa juga dialami oleh wartawan muslim keturunan Yordania-Palestina, Amani Al-Khatahtbeh, saat bertandang ke Prancis. Amani dipaksa melepas jilbabnya di bandara internasional Nice dengan alasan keamanan. Saat menolak, paspornya disita bahkan dirinya hampir dideportasi oleh petugas.
"Saya menceritakan ini agar bisa memberi dampak yang berbeda terhadap muslimah lain yang mengalami hal sama. Petugas tidak mau menstempel paspor saya karena saya mengenakan jilbab, dia lalu menyerahkan saya ke polisi dan menahan saya di kantornya," tulis Amani di akun Facebooknya, seperti dilansir dari laman Step Feed, Kamis (22/6).
"Saya tanya kenapa harus lepas jilbab dan dia terus-terusan bilang bahwa saya ada di Prancis dan di Prancis saya harus memperlihatkan rambut saya. Saya tidak mau dan bila memang harus, saya hanya mau menunjukkannya ke petugas wanita. Lalu dia marah karena saya menanyakan identitasnya. Dia bahkan menyita paspor saya dan mengancam akan mendeportasi saya," tambahnya.
Merasa diperlakukan tidak adil, aktivis hak wanita dan pendiri MuslimGirl.com itu kemudian mengajukan tuntutan hukum dengan bantuan seorang pengacara yang khusus menangani Islamofobia di Prancis.
"Saya diperlakukan tidak adil bahkan hingga ke batas maksimal. Ini (mengajukan tuntutan) bukan hanya untuk keadilan, tetapi juga atas nama saudara dan saudari saya di Prancis yang terus mengalami pelecehan seperti ini setiap hari karena agama mereka," ungkapnya.
Sebagai informasi, Amani adalah muslimah yang cukup aktif berkomentar mengenai isu-isu politik, sosial, dan agama di beberapa media barat seperti CNN, BBC bahkan Al Jazeera. Namanya juga pernah masuk di posisi 30 dari 30 orang paling berpengaruh kategori media versi majalah Forbes pada 2016 lalu.
Selain itu, wajahnya kerap ditampilkan di beberapa papan reklame di Time Square, New York, Amerika Serikat karena karya-karyanya yang luar biasa.
Baca juga:
Mahasiswi Indonesia dipaksa lepas jilbab di Italia
Muslimah Austria terancam tak bisa lagi pakai cadar
Ditolak jadi guru karena hijab, wanita dapat ganti rugi Rp 127 juta
Produksi dan penjualan burka dilarang di Maroko
Kanselir Angela Merkel larang burka di Jerman
-
Apa yang membuat Prilly Latuconsina terlihat mempesona saat berhijab? Inilah tampilan Prilly Latuconsina yang terlihat semakin mempesona dengan hijabnya selama menjalankan ibadah umrah di tanah suci. Prilly tetap memancarkan kecantikan sempurna bahkan tanpa makeup saat membagikan foto-foto dirinya selama berada di Masjid Nabawi, Madinah.
-
Siapa yang mau bertobat dengan menggunakan jilbab? Seorang banci yang bernama Surti (aslinya Surtono) mau bertobat, sehingga dia menghadap ke Pak Haji.Banci: "Pak Haji, ini saya mau bertobat..."Pak Haji: "Alhamdulillah akhirnya kamu mau jadi laki-laki sejati kembali."Banci: "Bukan itu Pak Haji, saya sekarang mau mulai pakai JILBAB."Pak Haji: "????!!!"
-
Di mana Prilly Latuconsina berfoto mengenakan hijab? Prilly tetap memancarkan kecantikan sempurna bahkan tanpa makeup saat membagikan foto-foto dirinya selama berada di Masjid Nabawi, Madinah.
-
Kapan Nisya Ahmad mulai memakai gaya jilbab jipon? Setelah pulang dari Mekkah, barulah Nisya mulai mengenakan jilbab dengan gaya jipon.
-
Siapa yang memuji penampilan Bilqis saat mengenakan busana muslim dan hijab? Kecantikan Bilqis tentunya menurun dari Ayu Ting Ting. Tak heran jika banyak rekan artis dan netizen yang memuji paras menawan Bilqis.
-
Siapa yang menemukan baju besi prajurit berkuda? Patryk Chmielewski yang dikenal sebagai “Profesor Detektorysta” (Profesor Detektorist) menemukan baju perang ini bulan lalu.