Kampus di Pakistan diserang militan, 50 luka-luka
Pelaku tiga orang menyerbu ruang-ruang kelas Universitas Bacha Khan. Satu dosen menjadi korban tewas sejauh ini
Kelompok militan menyerang kampus di Pakistan, hari ini, Rabu (20/1). Insiden itu menimpa Universitas Bacha Khandi Charsadda, barat laut Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Informasi terbaru menyatakan pelaku terdiri dari tiga orang bersenjata. Mereka menyerbu kelas-kelas yang sedang padat mahasiswa.
Hingga berita ini dilansir, suara tembakan masih terdengar dari dalam kawasan kampus. Saksi mengatakan dua ledakan juga sempat terdengar dari luar gedung.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh WNA Pakistan? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana lokasi penipuan WNA Pakistan terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Mengapa WNA Pakistan melakukan penipuan? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Apa yang terjadi di Taman Gulshan-e-Iqbal, Lahore pada 27 Maret 2016? Pada tanggal 27 Maret 2016, pada Minggu Paskah, setidaknya 75 orang tewas (29 korban jiwa adalah anak-anak), dan lebih dari 340 orang terluka, dalam bom bunuh diri yang melanda pintu masuk utama Taman Gulshan-e-Iqbal, salah satu taman terbesar di Lahore, Pakistan.
"Seorang dosen kimia diketahui tewas dan 50 orang luka-luka dalam serangan tersebut," menurut laporan media setempat, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Polisi mengklaim telah memojokkan para pelaku. "Kepolisian telah bergerak ke dalam universitas, namun baku tembak masih terjadi," Deputi Inspektur Jenderal Saeed Wazir kepada Kantor Berita Reuters.
Diketahui, Pakistan telah menahan ratusan tersangka militan dibawah Undang-undang Antiteror, selepas insiden pembantaian murid SD anak tentara oleh Taliban pada Desember 2014. Kebijakan ini disinyalir membuat banyak kelompok teror gerah, sehingga rajin menyerbu fasilitas publik di Pakistan. Selama ini, musuh utama pemerintah pusat di Karachi adalah faksi Tehreek-i-Taliban.
Sabhir Khan, seorang dosen bahasa Inggris, mengatakan penyerangan terjadi saat dia hendak keluar dari penginapan menuju gedung tempat dia biasa mengajar.
"Para mahasiswa dan pegawai kampus ada di dalam kelas dan ruangan mereka. Saya mendengar seorang satpam berbicara melalui telepon yang mengatakan banyak orang terluka dan tewas," ungkapnya.
Diketahui, para penyerang masuk lewati sisi selatan kampus. Tidak ada ancaman sebelumnya yang diterima pihak universitas. Belum ada kelompok mengaku bertanggung jawab atas teror ini.
(mdk/ard)