Kekayaan 26 Orang Setara Harta Seluruh 2,3 Miliar Manusia di Dunia
Antara 2017 dan 2018, menurut laporan Oxfam, miliuner anyar tercipta saban dua hari sekali.
Dunia memang tidak adil.
Lembaga amal global, Oxfam, merilis laporan terbaru yang menyebut kesenjangan antara si kaya dan si miskin saat ini semakin lebar. Sebanyak 26 orang tajir di dunia memiliki kekayaan setara dengan harta 3,8 miliar manusia digabung.
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Kapan Robert Budi Hartono dan saudaranya menjadi orang terkaya di Indonesia? Pada tahun 2023 ini Hartono bersaudara meraih predikat orang terkaya pertama di Indonesia menurut Forbes, dengan total kekayaan sebesar 47,7 miliar dolar AS.
Dilansir dari laman Russia Today, Senin (21/1), laporan bertajuk "Barang Publik atau Kekayaan Swasta" itu menyoroti terus bertambahnya harta dari orang-orang kaya. Sementara angka kemiskinan naik 11 persen dari tahun lalu.
Dalam kurun waktu setahun terakhir, aset dari orang kaya kian meroket, meningkat USD 900 miliar pada 2018 atau sekitar USD 2,5 miliar sehari. Antara 2017 dan 2018, menurut laporan Oxfam, miliuner anyar tercipta saban dua hari sekali.
Sebagai perbandingan, tahun lalu sebanyak 43 orang memiliki harta setara dengan separuh orang miskin di dunia, di 2018 ada 26 miliuner yang kekayaannya setara harta 3,8 miliar manusia di bumi.
Kondisi ini merupakan bagian dari pulihnya keuangan dunia setelah krisis pada 2008. Sejak krisis di tahun itu, angka sosok miliuner di dunia kini bertambah dua kali lipat.
Oxfam merilis laporannya hari ini, sebelum ajang Forum Ekonomi Dunia di Davos digelar. Sudah bukan rahasia lagi Forum Ekonomi Dunia adalah semacam undangan hanya bagi orang superkaya dan berkuasa, ditandai dengan serangkaian pesta mewah di acara itu.
Oxfam menuturkan, satu-satunya cara untuk mengurangi jurang kesenjangan yang sangat lebar antara orang kaya dan miskin adalah dengan meningkatkan pajak bagi kaum tajir. Dengan menaikkan pajak sebesar setengah persen saja kepada satu persen orang paling tajir dunia bisa menutup biaya pendidikan bagi 262 juta anak miskin dan menyediakan fasilitas kesehatan bagi sekitar 3,3 juta orang di seluruh dunia.
Sejumlah miliuner memang sudah terlibat dalam kegiatan filantropi atau amal, seperti Bill Gates yang menyumbangkan hartanya untuk mengurangi kemiskinan, namun tampaknya orang kaya lain kurang bersedia mengikuti jejak pendiri Microsoft itu dan kondisi ini kian memprihatinkan bagi masa depan dunia.
Laporan Oxfam menyebut CEo Amazon, Jeff Bezos, salah satu orang terkaya dunia dengan harta senilai USD 112 miliar, pernah mengatakan dia tidak melihat cara lain untuk menghabiskan uangnya dengan mendanai perjalanan ke luar angkasa.
Oxfam juga menyoroti angka pajak bagi orang-orang kaya justru malah menurun.
"Di negara kaya, rata-rata pajak pribadi bagi orang tajir turun dari 62 persen pada 1970 menjadi 38 persen pada 2013, sementara di negara berkembang angkanya tetap bertahan di rata-rata 28 persen," kata laporan Oxfam.
Masalah lain adalah kaum kaya yang menghindari pajak dan itu menyebabkan kerugian negara-negara hingga total sebesar USD 7,6 triliun.
"Umat manusia di seluruh dunia kini marah dan putus asa. Para pemerintah kini harus mewujudkan perubahan dengan memastikan perusahaan-perusahaan dan orang kaya membayar pajak mereka dan menginvestasikan dana ini untuk fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis yang dibutuhkan semua orang," ujar Winnie Byanyima, direktur eksekutif Oxfam International.
"Jumlah angka di rekening bank Anda tidak menunjukkan berapa lama anak Anda bisa sekolah atau berapa lama Anda akan hidup, tapi beginilah kenyataannya di banyak negara di dunia saat ini," kata Bnyanyima.
Baca juga:
Cerai dari Orang Terkaya Dunia, MacKenzie Layak Dapat Rp 967 Triliun
Orang-Orang Kaya Uangnya Triliunan tapi Penampilannya Biasa Saja
Membongkar Penyebab Miliuner Afrika Semakin Miskin
Usai Bercerai, Jeff Bezos Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Dunia?
Istri Pengusaha Kaya Norwegia Diculik, Pelaku Minta Tebusan Rp 140,6 Miliar