Kemlu: 23 WNI ditahan pemberontak Yaman sudah bebas
Kemenlu menyatakan mereka kesulitan mengurus izin tinggal karena perang saudara. Kini ditampung KBRI Sana'a
Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) menyatakan 23 WNI yang ditahan pemberontak Yaman kini sudah bebas. Selain 22 pelajar, ada satu tenaga kerja Indonesia (TKI) juga yang sempat ditangkap para pemberontak.
"Alhamdullilah 23 WNI sudah bebas. Semuanya ditahan dengan alasan imigrasi," kata Direktur PWNI dan BHI, Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Selasa (31/3).
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Kapan Yanwar dilantik menjadi perwira TNI? Saat ini, Yanwar sudah menyelesaikan masa pendidikan dan dilantik menjadi seorang TNI dengan menyandang pangkat Letnan Dua (Letda) di bahu yang tentu membuat sang ayah begitu bangga.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Apa yang dilakukan oleh KWT Srikandi di Kelurahan Nusa Jaya? Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah.
Kelengkapan imigrasi kini jadi alasan pemberontak menangkapi orang asing yang mencurigakan. Iqbal mengatakan, setelah perang saudara dua tahun terakhir, situasi warga asing di Yaman menjadi sulit. Semua WNI yang sempat ditahan itu, masuk secara legal, namun mereka sulit untuk memperpanjang izin tinggal.
Kini, para WNI tersebut sudah berada di KBRI Ibu Kota Sana'a. Kondisi di sekitar kedutaan masih lumayan aman, walaupun dekat dengan daerah konflik.
Iqbal juga mengatakan, ada sekitar 230 WNI yang dievakuasi dari Sana'a ke Al Hudaidah. Menurut pihaknya, daerah tersebut masih relatif aman.
"Di Al Hudaidah masih relatif aman, bandara di sana juga tidak rusak. Namun tidak ada satu pun jadwal penerbangan," kata Iqbal, Selasa (31/3).
Kemarin, ada 112 WNI diberangkatkan ke Kota Al Hudaida dari Sana'a. Sementara yang 23 WNI yang sempat ditahan belum ikut dipindah.
(mdk/ard)