Ketel Minuman Keras Tertua di Dunia Ditemukan, Berusia 2.200 Tahun & Masih Ada Isinya
Ketel anggur perunggu 2.200 tahun ini merebut "gelar tertua" yang sebelumnya disematkan kepada penemuan botol anggur berusia 1.700 tahun.
Ketel anggur tertua di dunia kembali ditemukan di dalam makam Dinasti Qin, Xianyang, Provinsi Shaanxi, China.
Ketel anggur perunggu 2.200 tahun ini merebut "gelar tertua" yang sebelumnya disematkan kepada penemuan botol anggur berusia 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Tak hanya itu, arkeolog juga menemukan sisa-sisa minuman keras sebanyak 300 mililiter dari dalam ketel yang disegel oleh serat alami.
Minuman keras tersebut memiliki tampilan bening dengan percampuran sedikit warna putih susu dan hijau lemon.
©Xinhua/Li Yibo
Para peneliti menduga minuman tersebut berasal dari proses fermentasi kuno karena mengandung zat asam glutamat atau MSG.
Namun, analisis lanjutan diperlukan untuk mengetahui bahan yang digunakan dalam menciptakan minuman fermentasi ini.
©Xinhua/Li Yibo
Pedang perunggu
Ibu kota Dinasti Qin, Xiayang, dikenal sebagai tempat pembuatan bir dan pencipta budaya minum. Hal ini dibuktikan dengan penemuan sebelumnya, yaitu bir China berusia 5000 tahun, di Provinsi Shaanxi.
Ketel anggur tertua ini diduga menjadi salah satu alat untuk tradisi pemakaman rakyat jelata dari 260 objek lainnya.
Selain ketel berisi minuman keras, arkeolog juga menemukan temuan menarik lainnya seperti pedang perunggu sepanjang 60 sentimeter dan cangkang kura-kura untuk praktik peramalan sepanjang 14 sentimenter.
Semua artefak yang ditemukan, termasuk ketel tersebut, masih berasal dari zaman Dinasti Qin (221 - 207 SM).
(mdk/pan)