Kisah Indonesia Kirim Jet Tempur & Kapal Selam Bantu Pakistan Perangi India
Konflik Pakistan dan India di Kashmir memanas lagi. Jet tempur Mirage 2000 milik India membombardir kamp pelatihan militan di wilayah Pakistan. Hal itu disusul dengan duel udara antara Angkatan Udara Pakistan dan India.
Konflik Pakistan dan India di Kashmir memanas lagi. Jet tempur Mirage 2000 milik India membombardir kamp pelatihan militan di wilayah Pakistan. Hal itu disusul dengan duel udara antara Angkatan Udara Pakistan dan India.
Satu MiG-21 Bison milik India ditembak jatuh oleh Pakistan (27/2). Sementara India mengklaim mereka juga menembak jatuh F-16 Pakistan. Hal itu dilaporkan pasukan darat yang melihat pesawat AU Pakistan melayang jatuh.
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Mengapa konflik Bangladesh terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur? Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Siapa yang menjadi pahlawan udara dalam perang India-Pakistan tahun 1965? Namun kemenangan telak justru dibukukan oleh F-86 Sabre. Pahlawan udara itu bernama Muhammad Mahmood Alam. Seorang komandan skadron pesawat pemburu Pakistan.
-
Apa itu konflik, menurut sosiologi? Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Perang dalam skala besar pernah terjadi beberapa kali. Tahun 1965 India dan Pakistan terlibat dalam perang Kashmir kedua. Kedua pihak mengerahkan kekuatan darat dan udara mereka habis-habisan. Ribuan prajurit dari kedua pihak tewas dalam pertempuran di wilayah itu.
Pakistan meminta bantuan Indonesia. Presiden Pakistan Ayub Khan mengutus jenderalnya ke Jakarta untuk menemui Presiden Soekarno.
Awalnya mereka berniat meminjam pesawat pengebom TU-16 KS dan Rudal Kernell milik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Selain Uni Soviet, baru Indonesia yang punya pengebom dengan rudal tersebut. Kernell bahkan bisa menjebol sebuah kapal induk. Senjata ini memang dulu disiapkan Indonesia untuk menghancurkan Kapal Induk Karel Doorman milik Belanda saat perebutan Irian Barat. Namun urung digunakan.
Marsekal Omar Dhani menolak permintaan itu. Sebagai ganti, dikirim sejumlah MiG-19 Farmer ke Pakistan. Hal ini dituturkan Marsda (Purn) Jahman dan Marsda (Purn) Rusman seperti ditulis Angkasa.
"Saya sendiri yang mengantarkan ke Pakistan, sekalian melatih penerbangnya," aku Rusman.
Soal pembelian MiG-19 disebut sebagai ulah politik dagang Rusia. Soalnya, sepengetahuan Jahman, Rusia hanya bersedia melepas MiG-21 asalkan MiG-19-nya juga dibeli.
Pesawat itu diakuinya tak terlalu bagus. Karena itu diserahkan ke Pakistan. Menurutnya, masih jauh lebih bagus MiG-21.
"Padahal teknisi sudah menyatakan bagus. Begitu kita hidupkan, selalu ada saja yang tidak benar," kata Jahman.
MiG-19 walaupun berada di bawah bayang-bayang saudaranya, MiG-15 dan MiG-21, adalah pesawat tempur yang canggih pada masanya. Dalam perang Vietnam kelak, pesawat buatan Rusia ini berkali-kali merontokkan F-4 Phantom Amerika Serikat yang lebih modern.
Bantuan ini sangat berharga bagi Pakistan. Dalam peringatan 50 tahun perang di Kashmir, Pakistan masih mengingat jasa baik di Indonesia.
"Di akhir perang Pakistan menembak jatuh 110 pesawat tempur India. Sementara kami cuma kehilangan 16 pesawat," klaim AU Pakistan.
Kenapa Indonesia Bantu Pakistan?
Alasan Indonesia membantu Pakistan didasari kondisi geopolitik saat itu. Indonesia di tahun 1964-1965 sedang mengalami konfrontasi dengan Malaysia yang dibantu Inggris dan negara persemakmuran lain, termasuk India.
Selain itu Pakistan memiliki sejarah historis, saat seruan dari pemimpin Muslim India Mohammad Ali Jinnah (saat itu India masih bersatu dengan Pakistan) meminta pasukan Muslim India di Militer Inggris, tidak memerangi rakyat Indonesia. Seruan itu banyak membuat tentara Muslim membelot dan mendukung pejuang Indonesia.
Tak cuma MiG-19, Indonesia juga berjanji untuk mengirimkan dua kapal selam ke Kepulauan Andaman dan Nikobar. Kepulauan itu adalah wilayah India, namun jaraknya malah lebih dekat ke Indonesia. Dari Sabang, hanya berjarak 150 km.
Saat itu Indonesia memiliki 12 kapal selam. Armada Laut Indonesia adalah salah satu yang paling kuat di Asia. Diharapkan gangguan yang diberikan di Kepulauan terluar India itu bisa mengganggu konsentrasi pasukan India di Kashmir.
Namun belum sempat bantuan dikirim, gencatan senjata India dan Pakistan lebih dulu diteken tanggal 23 September 1965. Tak lama diikuti dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Indonesia yang mengubah arah politik Indonesia untuk selamanya.
Baca juga:
Pakistan Akan Bebaskan Pilot India Besok
Sejarah Terpisahnya Pakistan dari India
Fakta-Fakta Memanasnya Konflik India-Pakistan
India Minta Pilotnya yang Ditahan Pakistan Segera Dipulangkan
India-Pakistan Baku Tembak di Perbatasan, Warga Lokal Mengungsi
PM Imran Khan: Senjata Nuklir Bukan Dipakai Untuk Kesalahpahaman dalam Perang