Komisi Penyelidikan Israel Ungkap Netanyahu Bersalah Karena Gagal Cegah Serangan Hamas 7 Oktober
Komisi Penyelidikan Sipil independen di Israel bertugas menyelidiki kegagalan pemerintah Israel dalam mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Laporan Komisi Penyelidikan Sipil independen di Israel mengungkapkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersalah karena gagal mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dalam operasi yang disebut Badai Al-Aqsa, Hamas menyerang permukiman dan pangkalan militer Israel.
Komite ini bertugas menyelidiki kegagalan pemerintah Israel dalam mencegah serangan tersebut.
- Tanggung Malu Seumur Hidup, Pejabat Intelijen Israel Mundur Setelah Akui Gagal Cegah Serangan Hamas 7 Oktober
- Pejabat AS Punya Kesimpulan tentang Hamas yang Sulit Diterima Israel Terutama Netanyahu
- Media Israel Ungkap Netanyahu Sangat Tertekan dan Ketakutan Bakal Ditangkap Mahkamah Internasional Atas Genosida di Gaza
- Mesir Usulkan Gencatan Senjata 14 Hari di Gaza, Minta Hamas Bebaskan 40 Tawanan Israel
"(Netanyahu) bertanggung jawab atas upaya melemahkan semua pusat pengambilan keputusan, termasuk kabinet dan Dewan Keamanan Nasional, dengan cara mencegah diskusi serius yang mencakup berbagai pendapat tentang isu-isu keamanan yang signifikan," jelas laporan yang diterbitkan pada Selasa (26/11) tersebut.
Laporan tersebut selanjutnya menyatakan Netanyahu bertanggung jawab atas upaya membungkam para pengkritik kebijakan "uang tunai untuk ketenangan" terhadap Hamas, yang mengizinkan Qatar melakukan pembayaran tunai dalam jumlah besar kepada pemerintah Hamas di Gaza.
Laporan itu juga menyatakan Netanyahu bertanggung jawab karena mengabaikan peringatan menjelang serangan Hamas, seperti dikutip dari The Cradle, Rabu (27/11). Saat Hamas melancarkan serangannya, pasukan darat Israel gagal menanggapi serangan tersebut selama berjam-jam, sehingga memberi waktu bagi kelompok perlawanan Palestina tersebut membawa lebih dari 250 tentara dan warga sipil Israel sebagai tawanan.
Pada saat yang sama, angkatan udara Israel dengan cepat mengerahkan helikopter serang Apache dan pesawat nirawak, yang menggunakan senjata berat untuk mengebom warga Israel dan pejuang Hamas di wilayah Gaza, termasuk festival musik Nova, di sepanjang perbatasan Gaza-Israel, dan di permukiman (kibbutzim).
Dalih Untuk Lakukan Genosida
Kepemimpinan militer Israel mengeluarkan Arahan Hannibal, yang memerintahkan pasukannya untuk membunuh sejumlah besar warga sipil Israel guna mencegah mereka dibawa ke Gaza sebagai tawanan.
Hamas berusaha menggunakan tawanan Israel untuk menukar mereka dengan ribuan warga Palestina yang ditawan di penjara Israel. Israel kemudian menyalahkan kematian ini pada Hamas, dengan mengklaim gerakan tersebut membantai sekitar 1.200 warga Israel yang tewas pada hari itu.
Peneliti independen tmengumpulkan bukti yang menunjukkan Israel secara sengaja memprovokasi dan memfasilitasi serangan Hamas pada 7 Oktober "untuk menciptakan dalih bagi pembersihan etnis dan genosida yang didukung AS di Gaza," yang telah menewaskan lebih dari 44.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sekaligus membuka pintu bagi pendudukan permanen Israel dan pemukiman Yahudi di Gaza.