Korban tewas kapal TKI terbalik di Malaysia jadi 63 orang
Menlu Retno mendesak jajarannya mempercepat identifikasi korban, karena tidak ada manifes di kapal.
Otoritas SAR Malaysia telah berhasil menemukan 63 jenazah warga negara Indonesia yang mengalami musibah nahas akibat kapalnya terbalik di perairan Sabak Bernam, Selangor. Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan tantangan ke depan adalah identifikasi jenazah.
Dari laporan yang diterima menlu, terdapat banyak kendala dalam proses identifikasi jenazah dalam kecelakaan itu. Misalnya kapal tidak memiliki manifest penumpang dan tidak sedang menjalani jalur reguler. Selain itu, penumpang kapal tidak saling mengenal satu sama lain.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
"Tim Perlindungan WNI Kemlu dan KBRI KL untuk mengambil langkah-langkah khusus dalam rangka percepatan proses identifikasi," kata Retno dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (6/9).
Dari perkiraan 100 orang yang berjubel, hanya 20 penumpang yang selamat dari insiden itu. Hingga berita ini dilansir, seluruh korban tewas sementara disemayamkan di tiga Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Ipoh, RS Sabak Bernam dan RS Teluk Intan.
Kemlu untuk situasi darurat mendirikan hotline bagi mereka yang menduga atau meyakini keluarganya berada di kapal tersebut. Hotline Kemlu untuk keluarga korban kapal tenggelam di Sabak Bernam adalah 0812-8900-9045.
Informasi dihimpun KBRI Kuala Lumpur, kapal kelebihan penumpang itu berangkat dari Sabak Bernam menuju Balai Tanjung Asahan, Sumatera Utara. Para penumpang adalah buruh migran di Malaysia yang tidak memiliki dokumen, sehingga nekat menaiki kapal tidak layak tersebut untuk kembali ke Tanah Air. Nahas, dalam perjalanan Kamis(3/9) subuh waktu setempat, kapal yang mereka tumpangi oleng, lalu terempas ke laut. Mayoritas korban tewas adalah buruh migran perempuan.