Lamanya proses delimitasi bikin pencurian ikan marak di Natuna
Lamanya proses delimitasi bikin pencurian ikan marak di Natuna. Kawasan laut Indonesia masih rawan persengketaan, ditambah lagi besarnya potensi hasil laut menarik perhatian nelayan asing. Padahal, kekayaan alam ini seharusnya bisa dinikmati untuk kesejahteraan rakyat namun masih banyak kendala yang harus diselesaikan.
Kawasan laut Indonesia dinilai masih rawan persengketaan, ditambah lagi besarnya potensi hasil laut menarik perhatian nelayan asing. Padahal, kekayaan alam ini seharusnya bisa dinikmati untuk kesejahteraan rakyat namun masih banyak kendala yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
"Potensi perikanan Indonesia menyebabkan nelayan asing tertarik untuk menangkap ikan secara ilegal adalah salah satu kendala utama. Selain itu, lamanya proses penyelesaian delimitasi batas wilayah maritim dengan 10 negara tetangga juga menjadi kendala lain," ujar Peneliti Bidang Perkembangan Politik Internasional Awani Irewati, dalam 'National Seminar on Maritime Border Resource Management' di Gedung Widya Graha, LIPI, Jakarta, Selasa (14/2).
"Saat ini yang paling marak terjadi di Kepulauan Riau dan Natuna. Karena di sana kaya akan sumber daya alam selain gas dan minyak," sambungnya.
Kendati demikian, Irewati menuturkan, sumber daya yang kaya tersebut tidak semuanya bisa dimanfaatkan oleh nelayan lokal dan tradisional.
"Kekayaan alam di sana, tidak sepadan dengan pendapatan nelayan tradisional. Terlebih dengan belum selesainya delimitasi batas wilayah maritim Indonesia dengan negara tetangga, hal itu membuat nelayan kita yang masih memanfaatkan alam untuk navigasi rentan menerima hukuman dari negara lain karena melewati perbatasan wilayah," ungkap Irewati.
Oleh karena itu, perlu dirumuskan beberapa perangkat hukum agar pengelolaan wilayah pesisir dan kepulauan bisa terselesaikan.
"Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain pemetaan wilayah yang harus dikelola oleh pemerintah pusat, daerah, dan kerja sama dengan local community. Lalu rencana pemetaan zona, perumusan rencana pengelolaan, dan terakhir rencana aksi management," pungkasnya.
Baca juga:
2 Kali Jokowi gerakkan TNI buat 'gertak' asing terobos Natuna
Cerita suka duka prajurit penjaga di perairan Natuna
Mengintip pembangunan benteng 3 dimensi di Pulau Natuna
Bertolak ke Pulau Natuna, Presiden Jokowi tinjau latihan TNI AU
Pangkalan militer Pulau Natuna ditarget tiga tahun selesai
-
Kapan Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut diresmikan? Dikutip dari ANTARA, Rabu (28/6) sentra ikan tersebut diketahui baru diresmikan pada Selasa 26 Juni 2023 lalu.
-
Di mana letak Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut? Lokasinya berada persis di sebuah bangunan berlantai dua, di Jalan Raya Bandung-Garut, Kecamatan Tarogong Kaler.
-
Kenapa Sentra Kuliner Ikan Kabupaten Garut dibangun? Lokasi ini dibangun oleh pemerintah, dan dikelola oleh swasta lalu disewakan kepada pelaku usaha ikan di bawah Dinas Perikanan dan Peternakan Garut.
-
Apa bukti kepunahan Ikan Pari Jawa? Hilangnya ikan pari Jawa, kerabat kecil ikan pari, merupakan kepunahan ikan laut pertama akibat ulah manusia.
-
Bagaimana Ikan Pari Jawa punah? Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi yang tersedia tentang spesies yang mengungkapkan bahwa Ikan Stingaree Jawa telah punah.
-
Siapa penemu Ikan Mujair? Ikan ini di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.