Lima mayat pesohor dunia bernasib tragis
Perlakuan terhadap jenazah orang terkenal ini jauh dari layak.
Jenazah pesohor sering mendapatkan perlakuan istimewa bahkan pemujaan berlebihan. Namun lima mayat ini justru sebaliknya. Mereka tidak diperlakukan dengan normal bahkan jauh dari layak.
Dilansir dari surat kabar the Huffington Post, mayat para orang terkenal ini bahkan tidak utuh, tidak bersemayam secara wajar, dan tidak terurus dengan baik. Jenazah siapa saja? Berikut ulasannya.
-
Mengapa Prancis kalah dari Italia di kandang? Ketika Frattesi dan Raspadori menambah gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan Italia dengan skor 3-1, itu menandai momen di mana Prancis kebobolan tiga gol di kandang dalam pertandingan resmi untuk pertama kalinya sejak kekalahan 2-3 dari Rusia pada tahun 1999.
-
Bagaimana Italia bisa menang melawan Prancis? Italia berhasil membalikkan keadaan dengan gol-gol dari Federico Dimarco pada menit 30, Davide Frattesi pada menit 51, dan Giacomo Raspadori pada menit 74.
-
Kapan Italia menang atas Prancis? Dalam pertandingan matchday 1 UEFA Nations League A 2024/2025 Grup 2 yang berlangsung pada Sabtu (7/9/2024), timnas Italia berhasil mengalahkan tuan rumah Prancis dengan skor 3-1.
-
Apa yang terjadi pada Italia dalam pertandingan melawan Prancis? Timnas Italia mengalami kebobolan gol cepat dari Prancis hanya dalam waktu 14 detik.
-
Di mana pertandingan Italia vs Prancis dimainkan? Pertandingan berlangsung di Parc des Princes, di mana Gli Azzurri berhasil menang dengan skor 3-1.
-
Kapan Italia mengalahkan Prancis di Parc des Princes? Dalam matchday 1 UEFA Nations League A 2024/2025 Grup 2, yang berlangsung pada Sabtu (7/9/2024), Timnas Italia berhasil mengalahkan tuan rumah Timnas Prancis dengan skor 3-1 di Parc des Princes (Paris).
Napoleon Bonaparte
Pahlawan revolusi Prancis Napoleon Bonaparte meninggal pada 5 Mei 1821 di usia 51 tahun. Sebelum tiada dia pernah meminta mayatnya dibakar tepi Sungai Seine melintasi Negeri Menara Eiffel itu. Namun pemerintah tidak mengabulkan permohonan ini. Sebagai gantinya Bonaparte dikebumikan di sebuah lembah wilayah St. Helena, sebuah pulau terpencil tempatnya menghembuskan nafas terakhir.
Pada 1840 jenazah Bonaparte dipulangkan ke Ibu Kota Paris. Namun banyak bagian tubuhnya kurang mendapat perlakuan layak. Beberapa tulang tidak diketemukan bahkan ada yang terjatuh dalam perjalanan. Malah timbul fakta sebelum dimasukkan ke liang lahat alat kelamin Bonaparte telah dicuri oleh dokter pribadinya dan telah dijual ke beberapa kolektor hingga beberapa dekade. Dua tahun lalu mumi penis Bonaparte dilaporkan berada di Kota New Jersey, Amerika Serikat dan menjadi salah satu koleksi seseorang tidak mau disebutkan namanya.
Eva Peron
Mantan ibu negara Argentina Eva Peron meninggal pada 26 July 1952 di usia 33 tahun. Jenazahnya dibalsem agar tubuhnya bisa abadi dan dikenang rakyat negara itu, namun sebab inilah mayat dia tidak mendapat penguburan layak. Saat suaminya Juan Peron lengser, rezim menggantikannya bingung merawat jenazah mirip boneka lilin itu.
Akhirnya mereka menaruh di loteng istana kepresidenan untuk beberapa tahun. Lalu tanpa diketahui mereka mengirim mayat itu ke Italia dengan nama samaran lebih dari dua dekade. Jenazah Eva kembali ke Ibu Kota Buenos Aires setelahnya dan disemayamkan di sebuah lemari besi baja yang bisa menahan bom nuklir. Semua perlakuan tidak layak dan tidak punya rasa hormat atas mendiang orang pernah berjasa bagi Argentina.
Benito Mussolini
Mantan pemimpin fasis Italia Benito Mussolini meninggal pada 28 April 1945 dalam usia 61 tahun. Dia ditangkap dan dieksekusi pada Perang Dunia II. Mayatnya tidak utuh sebab mengalami kekerasan fisik. Sebelum tiada diketahui Mussolini mengalami siksaan. Tubuhnya ditendang, dipukul, dan ditembak di beberapa bagian yang dilakukan di tengah alun-alun Kota Milan.
Dia lalu dikuburkan di sebuah pemakaman rahasia. Meski demikian pengikutnya yang menamakan diri neo-fasis mencuri jenazah itu namun berhasil ditemukan kembali setelah 11 tahun. Untuk mencegah penculikan mayat Mussolini terulang, mayatnya dibakar dan ditaruh di rumah janda mendiang Mussolini. Abunya dikemas dalam kotak bertuliskan 'dokumen milik gereja'.
Albert Einstein
Orang paling pintar sejagat Albert Einstein meninggal pada 18 April 1955 di usia 76 tahun. Sebelum tiada, dia memberikan pesan pada penulis biografi Abraham Pais, dia ingin dikremasi agar orang-orang tidak menyembah dan memuja jenazahnya.
Namun sebelum dikremasi, seorang ahli patologi bernama Thomas Harvey memimpin tim dokter mengotopsi jenazah Einstein tidak begitu saja membiarkan mayat itu utuh. Dia mencuri otak Einstein untuk meneliti kenapa orang itu sangat cerdas dan menyimpannya untuk diri sendiri. Baru awal abad-20 otak ini tersimpan rapi dan diperlihatkan di Museum Philadelphia Mutter, Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat.
Ternyata bukan hanya otak Eistein yang tidak ikut dikremasi, bola matanya juga tersimpan rapi di sebuah kotak aman di Negara Bagian New Jersey. Para ahli mempercayai masih ada beberapa bagian tubuh Einstein yang tersebar di penjuru bumi.
Abraham Lincoln
Mungkin ini satu-satunya presiden Amerika Serikat mendapat perlakuan tidak wajar atas jenazahnya. Mayat Abraham Lincoln harus mengalami 16 kali perpindahan selama kurun waktu satu dekade sejak kematiannya pada 14 April 1865 di usia 56 tahun.
Perlakuan terhadap mayat Lincoln ini sebab banyak orang berusaha mencuri tubuh tanpa nyawa pemimpin paling karismatik di Amerika ini. Akhirnya jenazah Lincoln bersemayam di Gedung Lincoln Tomb State Historic Site, di Kota Springfield, Negara Bagian Illinois dengan penjagaan ketat. Ini pun masih mengundang rasa tertarik para pencuri. Bahkan benda-benda memorabilia Lincoln seperti pedang satu meter miliknya patah di beberapa bagian.