Lorong Bawah Tanah 1500 Tahun Tak Hancur Diguncang Gempa Turki, Ini Rahasianya
Sebuah lorong bawah tanah berusia 1500 tahun ditemukan saat penggalian di reruntuhan Gereja Santa Polyeuktos, Sarachane, Istanbul, Turki.
Sebuah lorong bawah tanah berusia 1500 tahun ditemukan saat penggalian di reruntuhan Gereja Santa Polyeuktos, Sarachane, Istanbul, Turki. Gereja ini dulunya dihancurkan saat invasi Latin.
Sebelumnya lorong bawah tanah sedalam 20 meter juga ditemukan di dekat Lorong Hasim Iscan. Balok marmer berukir dan relief di lorong bawah tanah, yang berisi mozaik dan tatahan batu, memukau para peneliti.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Wakil Sekjen Kotamadya Metropolitan Istanbul (IBB), Mahir Polat menyatakan struktur tersebut merupakan contoh luar biasa dari arsitektur kota yang tak lekang oleh waktu dan tidak terdampak gempa.
"Apa aspek paling penting dari penemuan lorong berusia 1500 tahun ini? Puluhan guncangan telah berlalu dalam 1500 tahun Istanbul, yang baru-baru ini berjuang dengan risiko gempa. Struktur ini bisa bertahan dari semua gempa. Turkiye harus belajar rahasia dan memiliki pengetahuan atas hal ini," jelasnya, dikutip dari Arkeonews, Selasa (16/5).
Polat mengatakan bangunan utama Gereja Santa Polyeuktos hancur, tapi infrastrukturnya masih ada.
"Memori gempa kota ini juga ada di sini. Jika Anda ingin melihat memori gempa Istanbul, apa yang terjadi di distrik Fatih adalah contoh yang bagus," kata Polat.
Mengingat ahli teknik sipil dan konsultan ilmiah yang memiliki spesialisasi gempa membantu penggalian yang dilakukan pemerintah kota, Polat mengatakan para ahli juga membagikan laporan yang mendokumentasikan gempa di daerah tersebut di masa lalu.
Di masa lalu, struktur tersebut dibangun dengan
adukan semen dengan campuran yang dikenal sebagai semen Horasan yang terkenal saat itu.
"Kami juga meneliti sampel permukaan struktur tersebut, seperti batu, plester, dan kemungkinan gipsum, di laboratorium untuk memastikan komposisi dan arkeometrinya," jelasnya.
Selama penggalian di daerah tersebut, tim juga menemukan 681 koin perunggu, pecahan marmer, batu bata berstempel, keramik, lampu minyak, kaca, dan artefak logam.
(mdk/pan)