Lukisan Tertua di Dunia Ternyata Bukan Dibuat oleh Manusia
Homo Sapiens diyakini berevolusi di Afrika setidaknya 315.000 tahun lalu. Neanderthal di Eropa diketahui sudah ada setidaknya sejak 400.000 tahun silam.
Salah satu perdebatan paling panas dalam sejarah penelitian Neanderthal adalah apakah makhluk purba itu menciptakan karya seni. Seperti halnya hubungan mereka dalam pohon evolusi, perilaku simpanse, Homo Sapiens (manusia), Neanderthal bervariasi secara kultural seiring waktu.
Karya seni mereka mungkin lebih abstrak ketimbang gambar hewan di dinding gua oleh Homo Sapiens yang dibuat setelah Neanderthal lenyap sekitar 30.000 tahun silam.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Homo Sapiens diyakini berevolusi di Afrika setidaknya 315.000 tahun lalu. Neanderthal di Eropa diketahui sudah ada setidaknya sejak 400.000 tahun silam.
Dilansir dari laman Inverse, sekitar 250.000 tahun lalu Neanderthal mencampur mineral seperti tanah liat coklat dengan batu kawi dan air untuk membuat gambar berwarna merah dan hitam--mungkin untuk menghias tubuh dan pakaian.
Penelitian oleh arkeolog Palaeolithik pada 1990-an mengubah secara radikal anggapan bahwa Neanderthal itu bodoh. Kini kita tahu, meski tidak seperti Homo Sapiens, mereka punya evolusi perilaku tersendiri. Otak mereka yang cukup besar membuat evolusi terus berjalan.
Dari temuan sisa-sisa jasad di gua bawah tanah, termasuk jejak kaki dan bukti penggunaan alat serta pigmen di lokasi di mana Neanderthal seharusnya tidak punya alasan untuk berada di sana, mereka tampaknya punya rasa ingin tahu tentang dunia mereka.
Neanderthal tinggal berkelompok secara nomaden alias berpindah-pindah. Ketika mereka sedang bepergian mereka membawa bara api untuk dinyalakan sewaktu mereka berlindung di bebatuan atau tepi sungai tempat mereka berkemah. Mereka memakai alat untuk meruncingkan tombak dan memotong bangkai.
Pada 65.000 tahun lalu Neanderthal memakai pigmen warna merah untuk melukis gambar di dinding gua di Spanyol. Di Ardales dekat Malaga, sebelah selatan Spanyol, mereka mewarnai cekungan stalaktit putih di dalam gua.
Di gua Maltravieso di Extremadura, sebelah barat Spanyol, mereka menjiplak bentuk tangan di dinding gua.
Kita tidak tahu apa maksud dari gambar-gambar mereka itu tapi temuan tersebut menandakan Neanderthal sudah semakin imajinatif.
(mdk/pan)