Mayoritas warga desa di Saudi ini selalu tuli dan bisu
Desa perbukitan Provinsi Asir ini selalu melahirkan warga difabel karena menganut sistem perkawinan endogami
Sebuah desa unik terletak di balik gunung besar di Arab Saudi, desa kecil dengan segelintir rumah yang berada 1.000 meter di atas permukaan laut. Desa Qarad, nama perkampungan itu, di Negeri Petro Dollar dikenal dengan julukan 'Desa Bisu'.
Dalam sejarahnya, desa ini dipenuhi oleh penduduknya yang tuli dan bisu. Saat ini sedikitnya 35 warganya menderita hal serupa. "Mereka yang menyandang disabilitas berasal dari suku yang sama," tulis koran Sabq, seperti dilansir ulang laman Emirates247, Senin (22/2).
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
Menurut dokter, hal ini kemungkinan disebabkan faktor keturunan. Mereka penganut sistem perkawinan endogami, dimana tradisi mewajibkan untuk memiliki pasangan dari lingkungan sosialnya sendiri.
Seorang pewarta yang mengamati fenomena ini berusaha mencari tahu fenomena sebenarnya di desa yang berada di Selatan Provinsi Asir ini. Dia berusaha berkomunikasi dengan penduduk sekitar.
"Banyak dari mereka masih mejalani gaya hidup primitif, namun tidak semua. Sebagian memiliki ponsel genggam dengan layanan 3G," ujarnya.
Momen paling menegangkan adalah saat seorang bayi lahir, seluruh penduduk menantikan hingga saatnya bayi tersebut bisa bicara normal atau masuk dalam kelompok difabel.