Mengerikan, 300 Mayat Ditemukan dalam Sembilan Kuburan Massal di Kota "Lautan Darah"
Kota Yaroslavl di Rusia sempat menjadi "kota lautan darah" setelah diserang tentara Mongol.
Mengerikan, 300 Mayat Ditemukan dalam Sembilan Kuburan Massal di Kota "Lautan Darah"
Mengerikan, 300 Mayat Ditemukan dalam Sembilan Kuburan Massal di Kota "Lautan Darah"
Kota Yaroslavl di Rusia sempat menjadi "kota lautan darah" setelah diserang tentara Mongol sekitar tujuh abad yang lalu. Begini kisahnya.
Tentara Mongol mulai menyerang Rusia dan menewaskan banyak orang di Yaroslavl pada awal abad ke-13. Serangan ini dipimpin oleh Batu Khan, cucu dari Genghis Khan.
"Serangan Batu Khan merupakan tragedi nasional terburuk, melebihi keburukan peristiwa kehancuran dan kebiadaban lain."
Asya Engovatova, kepala penggalian Situs Yaroslavl dan Wakil Ketua Institut Arkeologi Akademi Sains Rusia.
-
Bagaimana para ilmuwan melacak garis keturunan keturunan Genghis Khan? Sebuah studi genetika tahun 2003 mengungkapkan bahwa hampir 8 persen pria yang tinggal di bekas Kekaisaran Mongol membawa kromosom Y yang identik. Sebanyak 8 persen itu adalah 0,5 persen dari populasi laki-laki di seluruh dunia, yang berarti 16 juta keturunan Genghis Khan masih hidup hari ini.
-
Dimana Genghis Khan dimakamkan? Genghis Khan meninggal pada 18 Agustus 1227 selama pengepungan Ningxia. Penyebab kematiannya masih misterius dan diduga dia terbunuh dalam pertempuran. Dugaan lainnya dia meninggal karena sakit dan jatuh dari kuda. Makamnya juga tidak diketahui. Ada yang menduga makam Genghis Khan tersembunyi di Pegunungan Khentii.
-
Kenapa penyebaran DNA keturunan Genghis Khan begitu luas? “Kami telah mengidentifikasi garis keturunan kromosom Y dengan beberapa fitur yang tidak biasa. Itu ditemukan di 16 populasi di seluruh wilayah besar Asia, membentang dari Pasifik ke Laut Kaspia." Peneliti mengungkapkan, pola variasi dalam garis keturunan menunjukkan asalnya dari Mongolia, 1.000 tahun yang lalu. Penyebaran yang begitu cepat tidak mungkin terjadi secara kebetulan; itu pasti hasil seleksi.
-
Apa bukti yang menunjukkan hubungan antara keturunan Genghis Khan dengan penyebaran kromosom Y yang identik? “Kami telah mengidentifikasi garis keturunan kromosom Y dengan beberapa fitur yang tidak biasa. Itu ditemukan di 16 populasi di seluruh wilayah besar Asia, membentang dari Pasifik ke Laut Kaspia." Peneliti mengungkapkan, pola variasi dalam garis keturunan menunjukkan asalnya dari Mongolia, 1.000 tahun yang lalu. Penyebaran yang begitu cepat tidak mungkin terjadi secara kebetulan; itu pasti hasil seleksi.
-
Apa yang ditemukan di Siberia? Arkeolog di Siberia menemukan jasad mumi orang dewasa dan seorang bayi di bawah lapisan tanah beku Siberia.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Siberia? Sebuah analisis baru terhadap genom 16 kuda kuno, yang ditemukan di makam di Siberia, Rusia tersebut, telah mengungkapkan transformasi yang disebabkan oleh tekanan selektif yang dilakukan oleh peternak manusia.
Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl. Penggalian yang dilakukan pada tahun 2005 dan 2006 di Yaroslavl menemukan pembunuhan masal ini terjadi pada bulan Februari 1238.
Kuburan Massal
Mayat-mayat pada sembilan lubang kuburan itu juga diduga dibiarkan tergeletak begitu saja sebelum mereka benar-benar dikubur secara layak.
"Mayat-mayat ini dibunuh, kemudian biarkan begitu saja, tergeletak dan tertutup lapisan salju pada kurun waktu yang cukup lama."
Asya Engovatova, kepala penggalian Situs Yaroslavl dan Wakil Ketua Institut Arkeologi Akademi Sains Rusia.
Temuan mengejutkan lainnya, sebuah bukti DNA mengungkap tiga korban kekejaman Batu Khan ini adalah satu keluarga, terdiri dari ibu, anak, dan cucu. Melalui analisis DNA, ditemukan juga gambaran kehidupan dari tiga generasi tersebut.
Analisis DNA dilakukan ilmuwan dari Institut Fisika dan Teknologi Moskow. Melalui analisis genetika terhadap tiga mayat di lubang pembuangan mayat tersebut, peneliti menemukan ketiganya memiliki hubungan keluarga. Kuburan dari ketiga mayat ini merupakan satu dari sembilan lubang kuburan yang ada di Yaroslavl. Pada lubang kuburan mereka terdapat 15 mayat lain.
- KM Dewi Noor Tenggelam di Kepulauan Seribu, Dua Korban Ditemukan Meninggal Dunia
- 10 Ton Tulang Berusia 3000 Tahun Ditemukan, Ada Kerangka Sembilan Bocah yang Dikubur Bersama Kuda dan Domba
- Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda
- Februari Berdarah di Rusia, Tiga Generasi dari Satu Keluarga Dibantai Tentara Mongol Pada Abad ke-13
Tengkorak dari kuburan massal di Yaroslavl, Rusia. Sumber foto: Institute of Archaeology, Russian Academy of Sciences
Dilansir Live Science, tiga mayat ini masing-masingnya adalah seorang ibu berumur 55 tahun, anak perempuannya berumur 30 hingga 40 tahun, dan cucunya berumur kurang dari 20 tahun. Hasil penyelidikan antropolog menunjukkan, kemiripan dari bentuk tengkorak dan tanda-tanda bawaan penyakit spina bifida pada tulang mereka merupakan tanda bahwa mereka memiliki ikatan kekeluargaan. Selain itu, tiga mayat ini diduga berasal dari keluarga kaya setelah ditemukan gigi mereka yang lebih rusak dibandingkan mayat lain, indikasi bahwa mereka sering mengonsumsi madu dan gula. Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra