Misi Ruang Angkasa Ungkap Asal Usul Air di Bumi
Hasil penelitian terbaru mengungkapkan, air mungkin dibawa ke Bumi oleh asteroid dari tepi luar tata surya.
Hasil penelitian terbaru mengungkapkan, air mungkin dibawa ke Bumi oleh asteroid dari tepi luar tata surya. Kesimpulan ini didapatkan setelah para ilmuwan menganalisis sampel langka yang dikumpulkan dalam misi luar angkasa Jepang selama enam tahun.
Dalam upaya untuk menjelaskan asal usul kehidupan dan pembentukan alam semesta, para peneliti meneliti bahan yang dibawa kembali ke bumi pada tahun 2020 dari asteroid Ryugu.
-
Apa yang sedang direncanakan oleh para ilmuwan tentang asteroid? Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor. Ide dasar untuk mengubah asteroid yang berotasi menjadi ‘habitat baru’ di luar angkasa sudah ada sejak lama. Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Kapan Hari Asteroid Sedunia diperingati? Setiap tanggal 30 Juni, kita memperingati Hari Asteroid Sedunia
-
Kapan para ilmuwan menemukan asteroid yang dekat dengan Bumi? Dari 27.500 asteroid yang baru ditemukan, 100 di antaranya merupakan asteroid dekat Bumi, yaitu batuan luar angkasa yang melintas di orbit Bumi.
-
Asteroid sebesar apa yang melintasi Bumi? Sebuah asteroid yang hampir sebesar Piramida Giza sedang dalam perjalanan melintasi Bumi hari ini, dan NASA telah memberikan peringatan terkait hal tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
-
Kenapa Hari Asteroid Sedunia diperingati? Tujuan resolusi ini adalah meningkatkan kesadaran publik tentang asteroid dan menginformasikan tindakan komunikasi yang harus diambil jika ada ancaman objek dekat Bumi.
Batuan dan debu seberat 5,4 gram tersebut dikumpulkan oleh pesawat antariksa Jepang yang disebut Hayabusa-2, yang mendarat di benda angkasa dan menembakkan "impactor" ke permukaannya.
Hasil penelitian mengenai batuan dan debu tersebut mulai diterbitkan, dan pada Juni, satu kelompok peneliti mengatakan mereka telah menemukan bahan organik yang menunjukkan beberapa bahan penyusun kehidupan di Bumi, asam amino, mungkin telah terbentuk di luar angkasa.
Dalam makalah terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, para ilmuwan mengatakan sampel Ryugu itu bisa memberi petunjuk bagaimana laut terbentuk di Bumi miliaran tahun lalu.
"Asteroid tipe C yang mudah menguap dan kaya organik mungkin menjadi salah satu sumber utama air di Bumi," jelas penelitian yang melibatkan ilmuwan dari Jepang dan negara lain, yang diterbitkan pada Senin.
"Pengiriman volatil (yaitu, organik dan air) ke Bumi masih menjadi bahan perdebatan penting," papar penelitian tersebut, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (16/8).
Tetapi bahan organik yang ditemukan "dalam partikel Ryugu, yang diidentifikasi dalam penelitian ini, mungkin merupakan salah satu sumber volatil yang penting."
Para ilmuwan berhipotesis bahwa bahan tersebut mungkin memiliki "asal usul dari luar Tata Surya", tetapi mengatakan itu "tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber volatil yang dikirim ke Bumi pada masa awal".
Hayabusa-2 diluncurkan pada 2014 dalam misinya ke Ryugu, sekitar 300 juta kilometer jauhnya, dan kembali ke orbit Bumi dua tahun lalu untuk menjatuhkan kapsul berisi sampel.
Baca juga:
Penelitian Ungkap Berapa Jumlah Korban Tewas jika Terjadi Perang Nuklir AS-China
Global DDS Training Program ke-3 Daewoong Tumbuhkan Bakat Global Bidang Kedokteran
Ilmuwan China Temukan Cara untuk Memperbesar Sel Otak
Bumi Makin Panas, Kutub Utara Mencair Empat Kali Lebih Cepat
China Luncurkan Kereta Mengambang di Udara Tanpa Listrik, Ini Rahasianya
Ilmuwan Temukan Lubang Misterius di Bawah Samudra Atlantik
Kerangka Dinosaurus Purba Terjual Rp88 Miliar